20140727-004537-2737763.jpgGaza membara dan duniapun tersentak. Dukungan serta bantuan dari seluruh dunia datang bertubi tubi. Hampir semua media massa tanah air melaporkan perkembangan Gaza setiap hari. Bahkan sebuah televisi nasional, secara intens terus menerus menjadikan gaza sebagai headline news. Terlepas apapun niatan di balik itu, semoga semua usaha tersebut, dapat membantu meringankan derita saudara saudara kita di Gaza. Terutama bagi umat Muslim, kedamaian di tanah Palestina serta harapan dapat beribadah kembali di Masjidil Aqsa amatlah sangat dirindukan

Namum kita tak boleh terlena dengan bombardir informasi tersebut, Pandangan kita harus luas, pikiran pun harus kritis. Jangan hanya terfokus pada satu hal. Sesungguhnya masih banyak anak anak di dunia ini yang membutuhkan bantuan kita. Masih banyak anak yang hidup dalam kecemasan dan ketakutan, tidak dapat tumbuh kembang secara maksimal, apatah lagi bisa merayakan hari raya lebaran bersama keluarga. Karena negara mereka sedang dalam kondisi perang.

Salah satunya adalah anak anak di Syiria. Pemberontakan Suriah adalah juga persoalan kaum Muslimin. karena para mujahid yang berperang melawan rezim Bashar di sana hakikatnya berperang demi kepentingan Islam. Demonstrasi publik yang dimulai sejak tahun 2011 itu kini telah berkembang menjadi pemberontakan nasional. Mereka menuntut pengunduran diri Presiden Bashar al-Assad dan penggulingan pemerintahannya untuk diganti dengan sistem Islam yang kaffah di bawah naungan para Khilafah. Perang saudarapun terus berkecamuk hingga kini, Korban sipil termasuk anak anak berjatuhan. Presiden Bashar Al-Assad menyatakan gerombolan bersenjata adalah kaum pemberontak. Dan ketika senjata kimia digunakan dalam perang Suriah, Presiden Basar Al Assadpun menyalahkan kaum pemberontak.

Pada hakikatnya persoalan dalam semua perang, bukanlah berapa banyak penganut agama tertentu yang menjadi korban, namun berapa banyak warga sipil yang telah menjadi korban sia sia. Terlepas siapa yang salah dalam perang tersebut, atau terlepas dari siapa yang menang atau kalah, masalah kemanusiaan haruslah didahulukan penanganannya. Bantuan untuk anak anak serta warga sipil adalah hal yang utama20140727-004538-2738033.jpg

Dan tak kalah penting, tentunya adalah nasib anak Indonesia sendiri. 20140727-004538-2738202.jpg

Menurut Data Riskesdas 2007, 77% kematian Balita terjadi pada 1 tahun pertama kehidupan, 55% kematian Bayi terjadi pada 1 bulan pertama, dan 80% kematian Neonatus terjadi pada 7 hari pertama kehidupan. Asfiksia neonatorum, berat badan lahir rendah/kurang bulan dan sepsis merupakan penyebab utama kematian Neonatus. Diare, pneumonia, infeksi susunan saraf pusat merupakan penyebab utama kematian anak diatas 1 bulan sampai 5 tahun. 

Sosialisasi MDGS dan Pencapaian Peningkatan MDG4, merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas hidup anak Indonesia. Jangan lupa bahwa target pencapaian MDGS adalah tahun 2015 esok.

20140727-004729-2849369.jpg

#SaveTheChildren #PrayForGaza #PrayForSyiria #SukseskanMDGS