Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
Indonesia saat ini dinilai mengalami darurat nasional kekerasan seksual terhadap anak. Sebanyak 58 persen dari total kasus kekerasan terhadap anak adalah kasus kekerasan seksual. Selebihnya 42 persen adalah kasus kekerasan fisik, penelantaran eksploitasi ekonomi, perdagangan anak (child trafficking) untuk tujuan eksploitasi seksual komersial serta kasus-kasus perebutan anak.
Parahnya menurut Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait, pelakunya adalah orang-orang terdekat si anak. “Kekerasan terjadi dari mulai rumah, sekolah, dan lingkungan sosial anak,”
Bagaimana Cara Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak?
1. Pendidikan seksualitas sejak dini, sesuai tahapan perkembangan anak
2. Komunikasi dan hubungan orangtua-anak yang baik
3. Ajari anak Kemampuan melindungi diri
1. Apa yang perlu diajarkan dalam pendidikan seksualitas anak?
- Identitas diri. Mengenalkan tubuh anak dan penghormatan pada area pribadi serta mengajari pola berpakaian yang baik
- Hubungan yang baik antar teman dan lawan jenis. Mengenalkan sentuhan yang aman dan tidak tepat serta tanda tanda yang dapat diartikan sebagai rayuan pada anak
- Seksualitas dan pernikahan. Untuk anak yang lebih besar perlu dikenalkan mengenai perbedaan fungsi reproduksi laki laki dan perempuan serta kewajiban dan komitmen dalam pernikahan
- Menerapkan disiplin pada anak. Membedakan antara keinginan dan kebutuhan serta membuat batasan perilaku yang sesuai moral dan agama
Edukasi seksualitas sesuai tahapan usia anak :
- Sejak kecil, hindari penyebutan alat kelamin dengan nama nama lucu.
- Manfaatkan saat yang tepat saat mandi atau menemani buang air kecil dan melihat adegan tv
- Bahas berulang kali sepanjang anak masih kecil
- Bahas tentang baju seksi dan kepantasan yang berkaitan dengan penampilan sejak anak masih kecil
- Monitor celetukan anak. Jika berkaitan dengan seks, bahas bahwa tidak semua celetukan tersebut boleh diucapkan
- Monitor teman main anak dan ajarkan anak tidak bermain dikamar bersama teman
- Selalu dampingi anak dan jawab pertanyaan anak ketika bertanya
- Berikan informasi secara bertahap sesuai apa yang anak inginkan dan butuhkan. Contoh : Pada saat anak bertanya “Kapan aku boleh berpacaran dan berciuman?” Hal pertama yang harus dilakukan adalah bertanya balik “Menurut kamu pacaran itu apa? Cara ini membantu orangtua mengetahui seberapa banyak yang anak sudah tahu tentang topik yang ditanyakannya
- Beri jawaban singkat dan dapat memenuhi rasa ingin tahu anak saat itu
- Setiap percakapan seks selalu dikaitkan dengan nilai moral dan ajaran agama yang dijunjung dalam keluarga. Ingatkan anak bahwa sebagai seseorang yang beriman, perilaku seks diatur dalam tuntunan berperilaku sesuai kepercayaan
2. Membina komunikai dan hubungan yang baik antara orangtua-anak
- Selalu Ngobrol bersama anak pada setiap kesempatan,
- Kenali anak dengan baik. Menjadi teman anak agar anak selalu mau bercerita dan berbagi rahasia dengan orangtua
- Hindari penghambat komunikasi orangtua-anak seperti : bersikap selalu menasehati, mengabaikan perasaan, mengalihkan pembicaraan, memerintah, sarkasme, interogasi
3. Kemampuan melindungi diri
- Ajarkan anak apa yang harus dilakukan bila berada dalam posisi tidak nyaman dan tidak aman
- Berteriak, lari dan melaporkan kepada orang dewasa di rumah dan sekolah
- Praktekkan bagaimana cara melindungi diri yang baik
24hour parenting
0 Komentar