1. Inisiasi menyusu dini (IMD) diupayakan tetap dilakukan, sambil melakukan upaya pencegahan penularan infeksi dan tetap berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.

Bayi yang lahir dari Ibu OTG/ODP : 

  • Tidak dianjurkan IMD 
  • Ibu bisa menyusui langsung dengan melakukan pencegahan infeksi yaitu : Gunakan masker bedah. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah kontak bayi. Bersihkan area permukaan dimana ibu melakukan kontak. 
  • Bila ibu OTG/ODP tidak bisa menjamin prosedur perlindungan saluran napas dan pencegahan transmisi melalui kontak, maka bayi diberikan ASI perah

Bayi yang lahir dari ibu PDP atau terkonfirmasi COVID-19 : 

  • Tidak dilakukan IMD
  • Sebaiknya tidak menyusui langsung. Ada kemungkinan penularan ke anak. Ada baiknya meminta bantuan kepada orang yang sehat untuk merawat bayi dan memberikan ASI perah dengan benar.
  • Pompa ASI hanya digunakan oleh ibu tersebut 
  • Bersihkan pompa setelah digunakan
  • Perhatikan kebersihan peralatan untuk memberikan ASI perah 
  • Pada  saat  transportasi  kantong  ASI  dari  kamar  ibu  ke  lokasi  penyimpanan harus  menggunakan  kantong  spesimen  plastik.  Kondisi  penyimpanan harus  sesuai  dengan  ke bijakan  dan  kantong  ASI  harus  ditandai  dengan jelas  dan  disimpan  dalam  kotak  wadah  khusus , ASI  dari  pasien  lainnya. terpisah  dengan  kantong
  • Ibu dan bayi dimonitor ketat dan dilakukan rawat terpisah (atas persetujuan ibu) sampai diketahui hasil pemeriksaan  COVID-19 ibu negatif serta perlu di follow up hingga pulang.

2. Bayi baru lahir sampai dengan berumur 6 bulan tetap diberikan Air Susu Ibu saja (ASI Eksklusif).

3. Bayi umur 6 bulan sampai 2 tahun lanjutkan pemberian ASI ditambah Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) sesuai anjuran Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) yang baik dan benar.

4. Anak umur 2 tahun keatas diberikan makanan keluarga yang memenuhi gizi seimbang.

Kemkes, 2020