“Balada Emak Emak Berdaster”

Sepertinya mau siapapun yang pakai “seragam” ini, tidak peduli pendidikan, ketrampilan dan kemampuannya di luar, kalau sudah pakai seragam “daster” di rumah, akan dipandang sebelah mata
.
.
.

Dianggap pengetahuannya cuma seputar “sumur dapur kasur “ serta tidak bisa hidup selain dari “numpang” sama suami.

Kenapa saya bisa bilang begitu?
Foto kedua adalah foto mesin cuci perumahan suami, disini semua teknisi memakai teknisi perusahaan karena semua barang di rumah adalah barang perusahaan




Mesin cuci dan barang barang yang diberikan untuk rumah “superintendent” suami saya ini memang bukan barang baru, dan seiring waktu sering bermasalah. Seingat saya, Sudah berkali sy panggil teknisinya, sampai sekarang hasilnya masih gitu gitu saja. Selalu ada 1001 alasan seakan akan “emak emak berdaster” ini gak paham, gak ngerti, bukan kelasnya emak emak… 

Saya cuma diem saja …

Gak mungkin saya layani omongannya, entah memang sampe segitu saja attitude dan level SDM yang ada disini, tapi buat apa saya ribut ribut

Saya kan cuma emak-emak berdaster

Padahal..

1. Di rumah bapak saya (yogya), ada mesin cuci tua model begini, teknisi langganan kami pun sudah usia, penampilannya sederhana, datang kerumah cuma naik sepeda, tapi klo urusan revisi mesin cuci, apapun keluhannya sehari saja pasti beres semua

.
.

2. Di rumah saya sendiri (yogya), mesin cucinya otomatis dari merk tertentu, konsultasi masalah via online 24 jam, sebelum teknisi datang, mereka akan jelaskan langkah pertolongan pertamanya yg sangat mudah dan bisa saya ikuti dari jauh. Alhamdullilah sy “mudeng” saja dengan instruksi tersebut

.

.

.

Tapi ya gitulah, kalau penampilan di rumah sudah pakai seragam “daster” 
.
.
.