Jika Memedihkan, Pasti Bukan Cinta
Cinta adalah kekuatan yang membangun, sehingga jika ada rasa sakit dalam penyesuaian dua jiwa yang tadinya sendiri dan mandiri, itu adalah rasa yang menjanjikan kebersamaan yang lebih indah.
Sehingga jika kepedihan itu bukan untuk menjadikan kebersamaan Anda lebih bernilai, pasti itu bukan cinta.
Kasih sayang tidak pernah menyiksa. Tetapi cara-cara yang salah dalam mengasihi, adalah sumber dari penyiksaan terbesar dalam keluarga.
Apakah yang akan dilakukan oleh anak Anda yang berusia 11 bulan, jika Anda berikan kepadanya anak ayam yang baru menetas?
Dia akan memegang anak ayam itu dengan sangat erat, karena kegembiraan dan ketakutan akan kehilangan mainan barunya.
Dan eratnya genggaman sang bayi akan menyiksa dan akhirnya mematikan anak ayam yang disayanginya itu.
Maka, Janganlah kekhawatiran Anda tentang yang Anda sayangi, menyiksa yang Anda sayangi.
Bagaimana dengan pasangan yang berkhianat?
Pasangan yang tidak setia, berkhianat, atau penuh tipuan – bukanlah penyiksa, dia adalah orang tidak baik yang kebetulan kita sayangi.
Sehingga sebetulnya kita telah salah memilih orang untuk disayangi.
Itu sebabnya, pilihlah calon pasangan Anda dengan sangat teliti, dan sandarkanlah semua penilaian Anda kepada kebaikan dan permohonan bagi kehidupan yang mulia dari Tuhan Yang Maha Pengasih.
Jika penyiksaan itu terjadi dalam kebersamaan Anda, bekerja-keraslah untuk menjadikan diri Anda kekasih yang tidak pantas diperlakukan dengan tidak hormat.
Ingatlah bahwa pada akhirnya setiap jiwa hanya bertanggung-jawab bagi dirinya sendiri, dan bahwa Anda memiliki hak yang sama dengan siapa pun – untuk berbahagia.
Orang yang bisa mengkhianati istrinya atau suaminya, memiliki kemampuan untuk mengkhianati siapa pun.
Maka berhati-hatilah dalam pergaulan dengan orang-orang yang tidak menghormati dan menyayangi pasangan hidupnya.
Jangan menyiksa pasangan Anda dengan tayangan ulang kesalahan masa lalunya.
Kita semua menjadi pribadi yang lebih baik hari ini, karena pelajaran yang kita unduh dari masa lalu kita.
Janganlah menjadikan diri kita hanya sesuai untuk hidup di masa lalu pasangan kita,
dan membiarkan pribadi lain untuk menjadi pengganti (kita) yang lebih menarik,
karena dia lebih tertarik kepada kebesaran masa depan yang bisa dicapai oleh pasangan kita.
Bangunlah ketertarikan dan kesungguhan untuk membangun kebesaran masa depan Anda berdua.
Salam Super,
Mario Teguh
0 Komentar