Dot VS Sendok/Pipet/Cangkir untuk Pemberian Minum pada Bayi.
Oleh dr Meiriani Sari MSc SpA IBCLC
(Almamater Pediatrik GAMA, RS Puri Mandiri Kedoya & RSIA Ibnu Sina Jakarta)

Hayoooo…. Kira kira mana yang menang ya? Yuk kita coba evaluasi satu persatu…
1. Sampai usia 6 bulan refleks/kemampuan bayi adalah menghisap dan menelan
2. Secara alamiah menetek langsung pada ibu adalah yang terbaik oleh karena :
a. Menetek adalah proses dimana bayi memerlukan koordinasi untuk menghisap dan menelan sehingga dengan berhasilnya bayi menetek maka bayi telah melewati satu tahap perkembangannya
b. Dengan menetek langsung maka produksi ASI akan semakin banyak dan dengan pengosongan payudara yg semakin sering maka FIL (Feedback Inhibitor of Lactation) tidak akan terbentuk
c. Dengan pemberian ASI secara langsung maka akan meningkatkan bounding/ikatan antara ibu dan bayi dan ini akan merangsang let down refleks (refleks yg meningkatkan produksi ASI)

Namun pertanyaannya adalah bagaimana jika bayi tidak dapat menetek langsung? Hmmm masalah dimulai… Ada dua pendapat ahli yg saya rasa keduanya benar dan memiliki dasar yg cukup kuat. Adapun pendapat itu adalah : 
1. Sampai saat ini sentra laktasi, AAP (American Ascociation of Pediatric), IDAI masih memegang pendapat bahwa pemberian ASI-P (ASI perah) dgn cangkir/pipet/sendok adalah yang terbaik karena mencegah terjadinya bingung puting
2. Beberapa ahli gizi dan neonatolog menyatakan bahwa berdasar refleks yang dimiliki bayi adalah menghisap maka pemberian dot adalah yang paling fisiologis (sesuai) untuk bayi karena akan merangsang perkembangan orofasialnya (rongga mulut dan pipi). Pada guideline pain management of newborn (tatalaksana nyeri pada bayi baru lahir) juga dianjurkan untuk diberikan pacifier (dot) pada bayi bayi yang sedang kesakitan atau menjalani prosedur invasif.

Hmmmm tambah bingung ya mau ikut yg mana? Hehehe… Kembali lagi keduanya benar dan baik serta memiliki dasar penjelasan yang kuat. Namun kembali lagi kita harus melihat harm and benefit (untung-rugi) dari masing masing tindakan.

Yuk evaluasi lagi…. Dengan dot keuntungannya adalah :
1. Sesuai dengan refleks/kemampuan bayi
2. Bisa membantu mengurangi rasa sakit pada bayi bayi yang sedang dirawat di NICU
3. Praktis

Kerugian dot:
1. Bayi akan bingung puting sehingga apabila kemampuan menetek setelah usia bayi 2-3 minggu tidak tercapai maka menurut WHO 99% bisa dikatakan bahwa bayi akan mengalami bingung puting
2. Ketika kemampuan menetek pada bayi tidak terpenuhi maka kecenderungan untuk produksi ASI semakin hari semakin menurun karena terbentuknya FIL dan terhambatnya let down refleks (janji akan saya bahas nanti :-))
3. Kemungkinan bayi tersedak besar
4. Kebersihan dot yang belum tentu terjaga
5. Dot akan mengubah struktur langit langit rongga mulut –> overbite/tonggos dan risiko terjadinya caries dentis
6. Dot yang berbahan plastik silikon memiliki sifat karsinogenik (meskipun tidak semua)
7. Untuk menyapih dot/botol sangat sulit (saya alami sendiri :-))

Dengan sendok/pipet/cangkir keuntungannya:
1. Mencegah bayi bingung puting karena masih ada proses menghisap ringan dan ini juga bisa menjadi latihan awal bagi bayi prematur/sakit yang proses menghisapnya belum sempurna/terkoordinasi dengan baik
2. Masih dikontrol oleh caregiver/pengasuh sehingga masuknya cairan bisa disesuaikan dengan kebutuhan/kemampuan minum bayi
3. Lebih bisa dijaga kebersihannya dan lebih banyak tersedia bahan bahan yang tidak karsinogenik
Kerugian dengan cara ini:
1. Tidak optimal seluruhnya untuk refleks dasar bayi
2. Tidak praktis dan memerlukan keterampilan dari pemberi minum bayi

Huffttt tambah bingung gak? hehehe mudah mudahan semakin ada pencerahan ya… Dengan harm and benefit diatas mungkin dapat membantu untuk menentukan pilihan mana yg bisa dilakukan untuk bayi bayi prematur/sakit/blm mampu menetek. Meskipun biasanya sih setelah lewat 2-3 minggu dan bayi sudah pandai menetek dan diberikan ASI-P lewat botol secara parsial (ada periode bayi menetek langsung –> biasanya pada ibu bekerja) sebagian besar bayi tidak menunjukkan gejala bingung puting namun rekomendasi yg terbanyak sampai saat ini adalah mengusahakan bayi untuk menetek langsung dan hindari pemberian dot/botol. Karena dengan usaha yang cukup yaitu membantu inisiasi menyusu sedini mungkin dan prosedur KMC (Kangooro Mother Care) bahkan bayi prematur < 30mgg pun dapat menetek dg baik….. Oke deh mudah2an tidak tambah bingung ya… Kalau bingung duduk dan tarik napas panjang kemudian baca lagi dari awal… Selamat sore….. 🙂

Fakta : Penelitian bahwa penggunaan DOT merugikan pemberian ASI eksklusif, sudah banyak, lihat di jurnal berikut :
The Effects of Early Pacifier Use on Breastfeeding Duration, http://pediatrics.aappublications.org/content/103/3/e33.full.pdf
Randomized Clinical Trial of Pacifier Use and Bottle-Feeding or Cupfeeding and Their Effect on Breastfeeding, http://pediatrics.aappublications.org/content/111/3/511.full.pdf+html
Breastfeeding and the use of pacifiers : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9271978?dopt=Books
WHO juga sudah menyatakan bahwa penelitian yg menyimpulkan bahwa tidak ada bedanya pemberian gelas dengan dot –> adalah TIDAK APPLICABLE “Cup-feeding versus other forms of supplemental enteral feeding for newborn infants unable to fully breastfeed”
Baca Analisis jurnalnya di : http://apps.who.int/rhl/newborn/cd005092_hanam_com/en/index.html

Buat yang mumet baca Jurnal in English, PLEASE…. Kami sarankan untuk ikuti saja ketentuan dan saran dari Sentra laktasi, AAP (American Ascociation of Pediatric), IDAI yang masih memegang pendapat bahwa pemberian ASI-P (ASI perah) dengan cangkir/pipet/sendok adalah yang terbaik karena mencegah terjadinya bingung puting. Salam Dokter Anakku (Admin)