RS = Rumah Sakit = Rumahku Sayang
Oleh dr Vicka Farah Diba
Duluuu.....banget (Baca : Jaman Koas dan Residen), judul diatas adalah hal yang paling saya denial dan hindari habis habisan. Pokoknya kalau bisa di RS itu jangan lama lama deh, bawaanya pengen segera pulang n paling tersiksa banget kalau udah dapat giliran jaga HARI LIBUR di RS. Waduhh... rasanya sehari bagaikan setahun. Dan walaupun metamorfosis kehidupan itu sebenarnya sudah berjalan, seperti tanpa terasa mobil saya sudah berubah fungsi sebagai tempat transit rumah kedua ; penuh dengan buku buku kedokteran tebal, tas berisi baju ganti jaga, selimut tebal dan alas tempat tidur. Tapi saya baru benar benar menyadari bahwa RS itu memang rumah keduanya dokter justru setelah saya menjadi dokter spesialis.
Buat yang sekarang masih jadi koas atau residen, jangan mengkhayal kalau setelah dokter spesialis kamu bisa semakin sedikit kontak dengan RS yaa, Ternyata sama saja! Setelah jadi dokter spesialis, ya sama saja AM to PM @Hospital (hanya mungkin pembagian waktunya yang tidak melulu di satu RS Pendidikan saja), such as : Poli pagi di Rs A, Poli Siang di RS B, lanjut malam praktek di tempat sendiri atau di RS C. Malah kalau dokter dokter senior yang pasiennya sudah banyak, ada yang prakteknya baru selesai dini hari di RS (kebayangkan kalau Pak Dokter itu ndak pernah pulang pulang??).
Jadi selama masa pendidikan yang panjang itu, sebenarnya kita sudah sedikit demi sedikit dipaparkan dan dibiasakan dengan kehidupan kita nanti sesungguhnya. Walaupun setelah jadi dokter spesialis kita tidak tidur 24 jam lagi di RS, tetapi sewaktu giliran jaga kita tetap harus standby dan bisa dihubungi 24 jam. Dan selagi masih merawat pasien di RS, kita harus siap menerima laporan tentang pasien tersebut kapanpun. Termasuk saat kita sedang terlelap tidur di tengah malam. Apalagi kalau pasiennya gawat, kita bisa beberapa kali menjenguk pasien itu ke RS, untuk evaluasi terapi yang ndak mungkin bisa kita nilai dari laporan via telepon saja. Dan yang namanya hari LIBUR, yah tetap saja kita juga ke RS buat menjenguk kondisi terbaru pasien pasien kita.
Segala rutinitas ini akhirnya membuat kita "terbiasa" dan menjadikan RS sebagai "rumah kedua". Kita jadi kenal dengan dokter dokter lain, kita jadi sering ngobrol dengan teman teman perawat, kita jadi sering bercanda dengan petugas pendaftaran. Bahkan beberapa pasien atau keluarga pasien yang sudah kenal dengan dokternya, akhirnya menjadi bagian dari "keluarga baru" kita... So sweet, ^_^ Walau memang kerja di RS itu capek, tapi memang ada kepuasan batin tersendiri yang selalu menyembuhkan rasa capek itu seiring dengan membaik dan sembuhnya pasien yang kita rawat. Apalagi kalau semuanya LILLAHI TA'ALA dan IKHLAS yaa, pasti lebih bermakna lagi.... Siipp, semangat lagi deh dokter Vicka....
0 Komentar