oleh Vicka Farah Diba

Semoga paparan kisah nyata berikut dapat menjadi bahan pelajaran dan renungan untuk kita bersama. 

Kisah I : 
Seorang wanita muda, cantik, bertubuh nyaris sempurna terbaring pucat, berlumur darah dan kesakitan meregang nyawa. Kecelakaan antara minibus dan sepeda motor yang dikendarai bersama sang kekasih menjadi penyebab keadaan tersebut. Pengemudi minibuspun urung menuntut pertanggungjawaban, karena kondisi kritis yang mereka alami. Terlebih lagi karena ternyata kekasih wanita muda itu sudah mempunyai anak dan istri. Karena tak lama sebelum kedua sejoli itu akhirnya menghembuskan nafas terakhir, sang istri datang tuk berjumpa dengan suaminya terakhir kali

Kasus II :
Seorag gadis remaja, mencoba bunuh diri dengan meminum racun serangga Gramaxone (berbahan aktif paraquat). Racun jenis ini tergolong letal bahkan pada mamalia, serta tidak ada antidotum spesifiknya. Maksud hati ingin segera menghabisi nyawa, namun karena memang "belum" waktunya, gadis itu justru mengalami penderitaan panjang akibat racun tersebut. Antara lain terjadi luka (ulkus) mulut, pengerutan kerongkongan (striktur esofagus), gangguan menelan, kerusakan paru (akibat terhirup racun), perdarahan usus, diare, kerusakan ginjal dan hati, hingga akhirnya gadis itupun meninggal dunia. 

Ajal adalah takdir Yang Maha Kuasa. Tak mungkin dipercepat maupun ditunda. Suka atau tidak dengan yang terjadi, namun hidup harus tetap berjalan. Begitu juga sebaliknya, siap atau tidak bertemu ajal, semua pasti akan bertemu Malaikat Izrail sang pencabut nyawa.