Cara-Mengobati-Batuk-Pilek-Pada-Bayi-5-BulanAnak sering kali mengalami batuk pilek, tidak menentu pada cuaca tertentu saja. Kondisi anak tersebut terkadang tidak kunjung sembuh walaupun dengan obat atau pengobatan lainnya. Pada umumnya ibu khawatir dengan keadaan anak yang seperti itu. Pilek dan batuk yang tak kunjung sembuh disebabkan oleh alergi pada anak, tetapi tidak menutup kemungkinan bila anak mengalami infeksi akibat virus. Tetapi sebenarnya tahukah ibu bahwa batuk pilek bisa disebabkan karena alergi atau infeksi virus? Bagaimana mengetahui tanda dan gejala alergi atau infeksi pada anak? Bagaimana penanganan anak terkait batuk dan pilek yang hilang timbul atau tak kunjung sembuh?

Alergi pada Anak
Alergi adalah reaksi “hipersensitifitas” yang dicetuskan melalui reaksi imunologi; Reaksi hipersensitifitas sendiri, merupakan reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh terhadap zat dari luar yang masuk ke dalam tubuhnya. Penyakit alergi merupakan salah satu penyakit yang dapat diturunkan. Reaksi alergi pada bayi tidak langsung muncul, tapi setelah tubuhnya beberapa kali “mengenali’ zat-zat tertentu yang kemudian dianggap sebagai ‘musuh’ tersebut.

Perjalanan alamiah alergi jangka panjang (Allergy March) adalah manifestasi alergi pada setiap usia dan orang yang dapat berbeda beda. Pada kelompok usia tertentu, di bawah 5 tahun sering terjadi hipersensitifitas saluran cerna dan kulit seperti alergi susu sapi dan dermatitis atopi, sedangkan usia 5-12 tahun mengalami hipersensitifitas saluran napas seperti asma, usia di atas 15 tahun biasanya lebih sering menderita rhinitis atau sinusitis.

Tanda dan gejala Alergi
Anak yang berisiko menderita alergi adalah anak-anak dengan riwayat penyakit alergi pada keluarga. Perlu ditelusuri riwayat penyakit alergi seperti asma, rhinitis alergi, atau dermatitis atopik (eksim) pada orang tua dan saudara sekandung. Apabila ada orang tua atau saudara sekandung memiliki riwayat penyakit alergi, maka anak mempunyai risiko lebih tinggi menderita penyakit alergi termasuk rhinitis alergi.
Gejala alergi pada anak biasanya dimulai pada usia 6 bulan pertama kehidupan, 28% timbul setelah 3 hari minum susu sapi, 41% timbul setelah 7 hari dan 68% setelah 1 bulan. Pada bayi terdapat 3 sistem organ yang terkena yaitu kulit, saluran napas, saluran cerna :
• Kulit : urtikaria, pruritus, dermatitis atopik
• Saluran nafas : hidung tersumbat, rinitis, batuk berulang, asma
• Saluran cerna : muntah, kolik, konstipasi, diare, buang air besar berdarah

Alergi dan Batuk Pilek pada Anak
Pada rinitis alergi terjadi reaksi alergi yang menyebabkan peradangan pada daerah hidung yang dapat menyebabkan keluarnya sekret/lendir (pilek), rasa gatal, bersin, dan hidung buntu. Gangguan yang terjadi berupa inflamasi/peradangan mukosa akibat reaksi alergi yang diperantarai imunoglobulin. Keluhan ini dapat disertai juga dengan mata merah, gatal, dan berair. Keluhan lain yang dapat menyertai adalah mimisan, tidur mengorok, gangguan pada telinga, sakit kepala apabila terjadi komplikasi sinusitis.
Rinitis alergi adalah salah satu penyakit alergi yang umumnya diderita pada usia anak sekolah dan dapat terus berlangsung sampai dewasa apabila tidak ditangani dengan baik. Angka kejadian rhinitis alergi di dunia bervariasi dan dapat mencapai 40% populasi pada anak, dan sekitar 10-30% dewasa.

Mengatasi Batuk Pilek pada Anak
Batuk, pilek bukanlah penyakit, melainkan gejala dari suatu penyakit/gangguan. Bahkan, batuk sendiri merupakan mekanisme pertahanan tubuh, salah satunya untuk mengeluarkan partikel yang ada di saluran napas. Jadi, bisa dikatakan, batuk adalah suatu refleks yang melindungi paru-paru. Batuk terjadi kalau ujung-ujung serabut saraf di saluran napas teriritasi oleh sesuatu, entah itu kuman, radang, lendir, atau lainnya.
Mengatasi batuk pilek sebaiknya mencari penyebabnya. Batuk pilek yang disebabkan virus akan sembuh sendiri dengan meningkatkan daya tahan tubuh. Sedangkan tata laksana batuk pilek oleh karena alergi meliputi penghindaran alergen. Obat-obatan dapat diberi untuk mengurangi gejala dan kekambuhan
Agar anak nyaman, berikan penyegar tenggorokan dengan minum air putih hangat. Sering-seringlah minum. Sebagian besar batuk akibat ISPA sebetulnya akan sembuh sendiri dalam beberapa hari atau minggu tanpa perlu intervensi apa pun.
Jangan berikan obat batuk pilek tanpa berkonsultasi dahulu dengan dokter, terutama pada bayi dan anak di bawah usia 3 tahun. Pemberian antibiotik sangat tidak bermanfaat, karena antibiotik hanya bermanfaat untuk memusnahkan bakteri, bukan virus. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat justru dapat merugikan kesehatan.

Batuk dan Pilek pada Anak ; Alergi atau Infeksi?
Batuk pilek sebagian besar disebabkan oleh rhinovirus, adenovirus, virus influenza, enterovirus, RSV, dan coronavirus. Batuk, pilek dapat berlangsung hingga 2—3 minggu. Menurut kriteria IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), batuk akut memiliki batasan waktu 3 minggu. Batuk akut yang paling sering dialami anak adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Selain batuk akut, ada pula batuk kronis. Penyebab tersering batuk kronis dan berulang (BKB) pada anak yaitu alergi, terutama anak yang menyandang asma atau rhinitis alergi.
Bersin, pilek, dan hidung gatal atau buntu yang sering terjadi di pagi hari merupakan salah satu gejala rinitis (pilek) alergi. Gejala rinitis alergika berupa bersin-bersin disertai gatal-gatal pada hidung dengan ingus yang encer sebanyak kurang lebih 20 ml setiap jam. Gejala ini sering disertai gejala hidung tersumbat yang menyebabkan anak rewel dan sulit tidur. Rasa gatal kadang-kadang terasa pada langit-langit dan telinga. Gejala-gejala gatal, merah dan berair pada mata sering menyertai gejala rinitis alergika. Kadang-kadang gejala rinitis alergika ini disertai gejala sinusitis yaitu peradangan sinus (rongga udara) di sekitar hidung.

Mencegah Batuk Pilek pada Anak
Jika anak terpapar oleh virus, hindari penularan kembali virus di rumah dengan membiasakan orang dewasa yang sedang batuk pilek untuk melakukan etika batuk mengenakan masker, sering mencuci tangan, pun tidak batuk atau bersin sembarangan. Batuk karena asma dan rhinitis alergi biasanya berlangsung lama.
Hal penting lain, hindari paparan asap rokok. Asap rokok dapat mengganggu fungsi pembersihan lendir dari saluran napas. Anak yang terpapar asap rokok lebih sering akan mengalami batuk yang lama.
Pada batuk pilek karena alergi, hindari pencetusnya. Dengan menghindari pencetusnya (debu rumah, serbuk bunga, makanan tertentu dll.) batuk pun akan reda sendiri. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah dengan menghindari barang menumpuk di dalam kamar, hindari penggunaan karpet, kapuk, dan boneka bulu. Gantilah seprai, sarung bantal/guling, kelambu, gorden setiap 1 minggu sekali. Jemur atau vaccum tempat tidur 1 minggu sekali. Bersihkan pendingin ruangan setiap minimal 2-3 bulan sekali.

Dampak Batuk Pilek tak kunjung sembuh
Pada anak dengan gejala rhinitis alergi yang berat, maka kegiatan anak pada pagi hari dapat terganggu karena kualitas tidur malam yang tidak optimal akibat obstruksi/sumbatan pada hidung yang cukup berat. Konsentrasi anak di sekolah dapat terganggu karena anak merasa masih mengantuk, prestasi belajar dapat menurun.
Penyakit alergi lain seperti asma atau dermatitis atopik (eksim) dapat juga menyertai rhinitis alergi ini. Bagi penderita asma, apabila rhinitis alergi tidak ditangani dengan baik, maka serangan asma dapat sulit dikontrol dan juga sebaliknya.
Oleh karena itu bila anak batuk disertai dengan napas cepat maka harus segera dibawa ke dokter atau petugas pelayanan medis terdekat.

Kesimpulan :
• Batuk, pilek bukanlah penyakit, melainkan gejala dari suatu penyakit. Batuk merupakan salah satu pertahanan tubuh untuk mengeluarkan partikel yang ada di saluran napas. Batuk terjadi kalau ujung-ujung serabut saraf di saluran napas teriritasi oleh sesuatu, entah itu kuman, radang, lendir, atau lainnya.
Mengatasi batuk dan pilek sebaiknya mencari penyebabnya bukan terfokus untuk menghentikan batuk. Batuk dan pilek yang disebabkan virus akan sembuh sendiri dengan peningkatan daya tahan tubuh. Sedangkan tata laksana batuk pilek karena alergi meliputi penghindaran alergen dan obat-obatan untuk mengurangi gejala dan kekambuhan.
• Mencegah terjadinya batuk pilek pada anak dengan cara melakukan etika batuk, menghindari paparan asap rokok, menghindari faktor pencetus alergi seperti menjaga kebersihan rumah, mengganti seprei, menjemur tempat tidur seminggu sekali, membersihkan pendingin ruangan minimal 2-3 bulan sekali.
Jangan berikan obat batuk pilek tanpa berkonsultasi dahulu dengan dokter, terutama pada bayi dan anak di bawah usia 3 tahun. Pemberian antibiotik sangat tidak bermanfaat, karena antibiotik hanya bermanfaat untuk memusnahkan bakteri, bukan virus. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat justru dapat merugikan kesehatan.
Pertanyaan lebih lanjut, ikuti Expert Talk LIVE bersama dr Vicka Farah Diba Msc SpA di Fanpage Nutriclub tgl 07 April 2-15 jam 16.00