Pupils-Crossing-A-Damaged-Suspension-Bridge2 Mei 2015
Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Mei, ada baiknya kita mengenang kembali perjuangan Ki Hadjar Dewantara, pahlawan yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional karena jasanya memperjuangkan hak  anak Indonesia untuk mengenyam bangku pendidikan.

Semangat ini nampaknya perlu “dibakar” kembali mengingat suramnya wajah pendidikan Indonesia saat ini. Hampir 70 tahun merdeka, namun masih banyak bangunan sekolah yang rusak, biaya sekolah yang belum terjangkau oleh semua masyarakat hingga transportasi ke sekolah yang termasuk dalam kategori berbahaya.

Hingga tanggal 13 Maret 2015, Menurut data Kemendikbud masih ada sejumlah 149.552 ruang kelas SD dan SMP dalam keadaan rusak. Meski diselimuti berbagai masalah, hal ini tidak mengurangi semangat para murid untuk sekolah. Bahkan Jembatan rusak menantang maut pun tetap mereka lalui. Perjuangan Murid Sekolah di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten bahkan tercatat oleh Wonderlist sebagai 10 Life-Threatening Journeys Made By Kids to Go to School didunia. Kisah Para murid dari Desa Sanghiang Tanjung yang tinggal di sisi Sungai Cibeurang dan harus menyeberangi jembatan rusak setiap hari untuk menuju sekolah. Ada jembatan alternatif lain, tapi memerlukan tambahan waktu sekira 30 menit dengan berjalan kaki untuk mencapainya.Jadi, anak-anak lebih memilih menggunakan jembatan tua tanpa alat pengaman. Mereka berjalan perlahan-lahan, kadang ada yang berteriak karena sepatu mereka terselip.

Melihat berbagai permasalah tersebut, Kemdikbud meminta bantuan kepada para kepala sekolah, para guru, para orangtua dan masyarakat umum untuk melaporkan lintasan-lintasan berbahaya, penuh risiko yang harus diperbaiki dan mengharap juga laporan atas lintasan-lintasan yang telah rusak dan bisa mencelakakan anak-anak kita. Laporan ini bisa disampaikan melalui kanal sahabat.kemdikbud.go.id. Kemdikbud dan Kemen-PUPR berjanji akan segera merespon dan melakukan langkah-langkah nyata di lapangan untuk melindungi anak-anak kita dari risiko kecelakaan. Ini ikhtiar negara untuk hadir, mohon berkenan untuk menyebarkan kabar ini sebagai sikap kita untuk sama-sama bertanggung jawab atas keselamatan saudara-saudara muda kita yang sedang bersekolah di berbagai pelosok tanah air.