IMG_4638
Imunisasi
merupakan upaya pencegahan penyakit yang terbukti sangat efektif. Banyak kematian dan kecacatan yang disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Eradikasi polio secara global juga akan memberi keuntungan secara finansial. Biaya jangka pendek yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan eradikasi tidak akan seberapa dibanding dengan keuntungan yang akan didapat dalam jangka panjang. Tidak akan ada lagi anak-anak yang menjadi cacat karena polio sehingga biaya yang diperlukan untuk rehabilitasi penderita polio dapat dikurangi.

Indonesia telah dinyatakan bebas polio bersama dengan negara-negara anggota Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization) di Asia Tenggara pada bulan Maret 2014. Untuk mempertahankan keberhasilan tersebut, dan untuk mewujudkan Dunia Bebas Polio, Indonesia perlu melakukan imunisasi polio tambahan yaitu Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang akan dilaksanakan pada tanggal 8-15 Maret 2016.

Apakah Polio itu?
Polio adalah penyakit yang sangat menular yang menyerang anak usia 0-3 tahun dan disebabkan oleh virus polio. Virus ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi, dan dapat menyerang susunan saraf pusat serta dapat menimbulkan kelumpuhan. Penyakit polio tidak ada obatnya, namun dapat dicegah dengan imunisasi polio. Imunisasi merupakan upaya pencegahan yang terbukti sangat efektif untuk mencegah penyakit polio.

Apakah PIN Polio?
Pekan Imunisasi (PIN) Polio adalah pemberian imunisasi tambahan polio untuk anak usia 0-59 bulan tanpa melihat status imunisasinya (sudah mendapatkan imunisasi polio atau belum)

Apa Tujuan PIN Polio?
Tujuan PIN Polio adalah pemusnahan secara menyeluruh (eradikasi) polio di dunia pada akhir tahun 2020. Selain itu juga memastikan tingkat imunitas terhadap polio di populasi cukup tinggi dengan cakupan lebih atau sama dengan 95% serta memberikan perlindungan secara optimal dan merata pada anak kelompok usia 0-59 bulan terhadap kemungkinan munculnya kasus polio.

Apa manfaat PIN polio bagi anak?
PIN Polio akan meningkatkan kekebalan tubuh anak terhadap polio. Selain itu, dengan ikut PIN Polio, orangtua berperan aktif dalam membasmi virus polio. Contoh penyakit infeksi yang telah berhasil dibasmi adalah penyakit cacar pada tahun 1979. Semoga virus polio ini juga dapat dibasmi, sehingga tidak ada lagi anak di seluruh dunia yang lumpuh akibat penyakit polio.

Apakah imunisasi polio oral (OPV) aman?
Imunisasi polio oral merupakan imunisasi yang sangat aman. Imunisasi polio telah digunakan pada sekitar 2,5 miliar anak di seluruh dunia. Imunisasi polio ini juga telah menurunkan angka kejadian penyakit polio sekitar 99%.

Bagaimana pemberian imunisasi polio oral?
Imunisasi polio oral diberikan melalui tetesan, sebanyak 2 tetes ke dalam mulut anak. Anak akan menyukai imunisasi ini karena rasa yang manis.

Siapa yang perlu mendapat imunisasi polio oral?
Anak sehat berusia 0-59 bulan, perlu mendapat imunisasi polio oral, tanpa memperhatikan imunisasi polio sebelumnya. Bila anak telah mendapat imunisasi polio oral beberapa waktu sebelumnya atau imunisasi polionya sudah lengkap, tetap perlu mendapat imunisasi polio oral.

Bagaimana bila anak sedang sakit?
Bila anak sedang batuk pilek tanpa demam, anak tetap BOLEH mendapat imunisasi polio oral. Bila anak sedang demam atau sakit berat lainnya, maka imunisasi polio oral DITUNDA. Imunisasi polio diberikan setelah anak sembuh, mengingat PIN berlangsung sampai tanggal 15 Maret 2016.

Anak balita yang imunisasi polio sudah lengkap, apakah perlu PIN Polio?
Anak balita yang imunisasi polio sudah lengkap, PERLU dan HARUS mendapat imunisasi polio oral saat PIN Polio. Imunisasi polio akan melindungi usus anak dan mengeluarkan virus polio liar yang mungkin ada dalam usus anak. Virus polio liar yang keluar dari usus akan mati dalam beberapa hari. Bila semua anak mendapat imunisasi polio oral secara bersama di seluruh dunia, maka virus polio akan dapat dihilangkan dari muka bumi.

Kapan dilaksanakan PIN Polio?
Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Tahun 2016 akan dilaksanakan di seluruh Indonesia pada tanggal 8-15 Maret 2016

Dimana dilaksanakan PIN Polio?
Tempat Pemberian Imunisasi dilaksanakan di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pondok Bersalin Desa (Polindes), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Puskesmas Pembantu (Pustu), klinik swasta dan rumah sakit serta pos pelayanan imunisasi lainnya di bawah koordinasi Dinas Kesehatan setempat.

Bagaimana bila anak tidak ikut PIN Polio?
Balita yang tidak datang atau belum mendapatkan imunisasi pada saat hari “H” harus dikunjungi (sweeping) dan diberikan imunisasi polio dalam kurun waktu maksimal 3 hari.

IMG_4639Mengingat pentingnya kegiatan PIN Polio ini, maka penting bagi kita untuk mendukung keberhasilan kegiatan ini. Bawalah balita kita ke pos pelayanan PIN Polio yang terdekat untuk mendapatkan imunisasi Polio. Dengan PIN Polio ini diharapkan pada akhir tahun 2018 penyakit polio berhasil dihapus di seluruh dunia.

Dukungan MUI
MUI secara resmi mendukung proses dan kegiatan imunisasi untuk balita atau anak-anak melalui penerbitan Fatwa MUI Nomor 4 tahun 2016 tentang Imunisasi pada 23 Januari 2016 lalu. Sesuai dengan ketentuan hukum yang telah tercantum dalam fatwa MUI tersebut, imunisasi pada dasarnya diperbolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh (imunitas) dan mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu. Dalam hal seseorang yang tidak diimunisasi akan menyebabkan penyakit berat atau kecacatan permanen yang mengancam jiwa, bahkan kematian, berdasarkan pertimbangan ahli yang kompeten dan dipercaya, maka imunisasi hukumnya wajib. Karena itu, fatwa MUI tersebut merekomendasikan kepada para orang tua dan masyarakat wajib berpartisipasi menjaga kesehatan, termasuk dengan memberikan dukungan pelaksanaan imunisasi.

Telah terbit di Tabloid Nakita ed 884