Jakarta - Saat anak demam, tentu membuat Bunda was-was ya. Meskipun bukan penyakit yang berisiko tinggi, tetap saja perasaan cemas hadir melihat suhu tubuhnya tinggi.


Suhu tubuh naik atau demam adalah kondisi yang sering dialami anak-anak ketika sakit. Banyak para Bunda juga khawatir anaknya terkena infeksi saat suhu tubuhnya naik.


Mengapa bisa terjadi demam?

Perlu Bunda tahu nih bahwa demam sebenarnya merupakan reaksi normal tubuh untuk melawan kuman. Secara umum, demam bermanfaat bagi Si Kecil selama tidak lebih dari 40 derajat Celsius.


Demam dapat mengaktifkan sel-sel sistem kekebalan tubuh dan memperlambat aktivitas serta pertumbuhan kuman penyakit lho. Selain itu, demam dapat meningkatkan kinerja obat dan mempercepat pemulihan jaringan tubuh.


Demam memang tidak selalu disebabkan oleh infeksi. Namun, demam karena infeksi bisa terjadi pada Si Kecil dan biasanya disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), peningkatan suhu tubuh juga bisa disebabkan berbagai hal, di antaranya kondisi paksa imunisasi, pemakaian bedong atau baju tebal, kurangnya intake cairan tubuh dapat meningkatkan suhu tubuh anak.


Penyebab demam anak

Beberapa hal yang perlu Bunda waspadai sebagai penyebab demam anak:

1. Demam Berdarah Dengue

2. Infeksi COVID-19

3. Kejang Demam


Tanda demam pada anak

Anak yang terkena demam bisa disertai dengan gejala berikut:

1.Anak menggigil atau anak merasa kedinginan

2. Pusing

3. Nyeri tulang dan sendi

4. Nafsu makan turun

5. Nafas cepat

6. Jantung berdebar

7. Kejang


Kapan anak demam harus dibawa ke dokter?

Bunda perlu membawa anak ke dokter bila demam sudah tinggi, yakni lebih dari 39 derajat Celsius. Selain itu, anak juga sudah mulai gelisah, rewel, lebih sering tidur, atau malas minum dan jarang buang air kecil.

Demam yang dialami pada bayi di bawah 2 bulan perlu diwaspadai ya. Apalagi bila demam disertai kejang, tidak turun dalam dua hari, muncul bintik merah, pendarahan di hidung dan saat buang air besar.


Cara mengukur suhu tubuh anak

Suhu tinggi atau demam bisa diukur dengan mudah menggunakan termometer. Penggunaan termometer ini harus sesuai petunjuk di label ya.

Untuk anak yang masih kecil dan kurang kooperatif, Bunda bisa menggunakan termometer infrared di dahinya. Pengukuran suhu tubuh hanya akurat bila diperiksa dengan alat. Jadi, jangan memperkirakan suhu tubuh dengan sentuhan tangan saja ya.


Pertolongan pertama anak demam

Saat Si Kecil demam, Bunda sebaiknya jangan panik. Berikut tindakan pertolongan pertama yang bisa dilakukan saat anak demam:

1. Buat Si Kecil nyaman dan ajak dia beristirahat.

2. Cukupi kebutuhan cairan anak.

3. Pakaikan baju yang tipis.

4. Kompres dengan air hangat di daerah dahi, leher, dada, dan ketiak anak.

5. Bila diperlukan, Bunda bisa berikan obat penurun panas sesuai dosis yang dianjurkan.


Pemberian obat saat anak demam

Pemberian obat dapat dilakukan sebagai upaya pertolongan pertama anak demam. Pemberian obat penurun panas ini diindikasikan hanya untuk anak demam dengan suhu 38 derajat Celsius pada pengukuran termometer di ketiak.

Obat yang digunakan sebaiknya satu macam saja, misalnya parasetamol atau ibuprofen. Penggunaan kombinasi dua antipiretik parasetamol dan ibuprofen selang-seling setiap 4 jam, ternyata tidak terbukti secara ilmiah memiliki efek antipiretik atau analgetik untuk menurunkan demam, dibandingkan penggunaan satu macam obat.

Bunda bisa memberikan parasetamol 10 mg (miligram) per kg (kilogram) berat badan anak ya. Obat ini merupakan pilihan lini pertama untuk menurunkan demam dan menghilangkan nyeri yang dialami Si Kecil.


Simak juga cara mengompres yang benar untuk meredakan demam anak di rumah. Klik halaman selanjutnya!


Cara mengompres anak yang demam

Selain pemberian obat, demam bisa diatasi dengan kompres air hangat. Hindari kompres dingin karena dapat meningkatkan pusat pengatur suhu (set point) hipotalamus yang mengakibatkan badan anak menggigil, sehingga terjadi kenaikan suhu tubuh.


Kompres dingin dapat menyebabkan pembuluh darah mengecil (vasokonstriksi), yang justru dapat meningkatkan suhu tubuh. Selain itu, kompres dingin dapat mengakibatkan anak merasa tidak nyaman, Bunda.


Berikut 3 cara mengompres anak kecil yang demam:

1. Kompres dengan handuk air hangat selama 10 sampai 15 menit di lipatan ketiak dan paha.

2. Hindari menggunakan alkohol sebagai kompres karena bisa menyebabkan Si Kecil kehilangan panas dengan cepat.

3. Jangan biarkan kompres sampai kering di badan bayi.


Demam anak harus diwaspadai jika menunjukkan gejala di bawah ini:

1. Bayi usia di bawah 2 bulan

2. Demam disertai bintik merah

3. Demam tidak turun dalam 2 hari

4. Demam dan Kejang

5. Lemas atau penurunan kesadaran

6. Perdarahan di hidung


Pencegahan demam pada anak

Sebelum anak demam, Bunda bisa mencegah terjadinya demam pada anak dengan melakukan mencukupi kebutuhan cairan anak dan minum obat sesuai anjuran dokter.

Semoga membantu menangani anak demam ya, Bunda.