3 Hal Penting yang Mesti Dipertimbangkan Orangtua Saat Mengizinkan Anaknya Sekolah Tatap Muka


GridHEALTH.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim telah mengizinkan rencana sekolah tatap muka pada Januari 2021 mendatangkan.

Menurutnya Pemerintah Daerah (Pemda) diizinkan melaksanakan sekolah tatap muka dengan syarat memenuhi penjagaan protokol kesehatan dan kenormalan baru yang ketat.

“Jadinya bulan Januari 2021. Jadi daerah dan sekolah diharapkan dari sekarang kalau siap melakukan tatap muka, kalau ingin melakukan tatap muka, harus segera meningkatkan kesiapannya untuk melaksanakan ini dari sekarang sampai akhir tahun,” jelas Nadiem lewat akun YouTube Kemendikbud RI, Jumat (20/11/2020).

Kabar tersebut, rupanya menjadi kabar baik sekaligus juga mengkhawatirkan bagi banyak orangtua.


Pasalnya disatu sisi, orangtua senang anaknya bisa kembali menuntut ilmu dengan maksimal di sekolah.

Namun disisi lain, orangtua juga khawatir karena pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia belum juga menunjukan tanda-tanda akan berakhir.


Melihat kerisauan tersebut, dr. Vicka Farah Diba, M.Sc, Sp.A selaku dokter anak pun memberikan solusi dan pertimbangan bagi para orangtua yang masih bingung mengizinkan atau tidak anak untuk sekolah tatap muka.

Pertimbangan tersebut dijelaskan dr. Vicka dalam acara GridHEALTH Dialogue dengan tema, "Ya atau Tidak, Sekolah Tatap Muka di Masa Pandemi Covid-19?" pada Jumat, 11 Desember 2020 pukul 19.30 WIB


Menurutnya sekolah tatap muka diperbolehkan tergantung kondisi yang ada pada masing-masing sekolah dan kelluarga.

Namun orangtua juga tidak ada salahnya mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya seperti;


1. Sekolah

Sebelum mengizinkan anaknya untuk sekolah tatap muka, adabaiknya orangtua melihat kembali kesiapan protokol kesehatan yang akan dijalankan pihak sekolah.

"Misalnya, mengatur dalam satu kelas siswanya tidak terlalu banyak, penerapkan jaga jarak, menyediakan tempat cuci tangan, lalu UKS yang tersedia apakah sudah siap mendeteksi apabila ada yang mengeluh demam, batu, dan gejala Covid-19 lainnya," terang dr. Vicka.


2.Anak

Setelah sekolah pertimbangkan juga perilaku sang anak, apakah mereka sudah disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.

"Jika orangtua mengizinkan untuk sekolah tatap muka, pastikan anak sudah terbiasa dengan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat)."

"Dalam artian, apakah si Kecil sudah terbiasa memakai masker. Penggunaan masker juga harus setiap 4 jam sekali diganti, persis seperti protokol kesehatan bagi orang dewasa," kata dr. Vicka.


Kemudian pastikan anak juga sudah terbiasa rutin cuci tangan dan menjaga jarak dengan yang lainnya.

Untuk makan, sebaiknya orangtua memberikan bekal makanan agar meminimalisir kontak dengan orang lain.

"Tak lupa ketika anak akan berangkat sekolah, pastikan juga transportasi yang digunakan anak aman dari paparan virus sebaiknya menggunakan kendaraan pribadi," jelasnya.


3. Anak atau keluarga dengan komorbid

Terakhir, yang tak boleh terlewat untuk dipertimbangkan adalah masalah komorbid atau penyakit penyerta.

"Jika anak memiliki komorbid seperti diabetes, penyakit jantung, atau asma itu memang tegas disarankan tidak sekolah tatap muka dulu," jelas dr Vicka.

Kemudian pertimbangkan juga jika ada anggota keluarga yang lain memiliki komorbid.

"Pertimbangkan juga apakah di rumah ada orang yang memiliki komorbid, jika ada sebaiknya pertimbangkan lagi soalnya bisa jadi anak justru jadi pembawa virus ke rumah," pungkas dr Vicka.

Itulah syarat-syarat yang harus dipertimbangkan ketika kita, orangtua berniat mengizinkan anaknya untuk sekolah tatap muka di era pandemi.(*)