#KamiSehat : 8 Juni 2017
Mengajari Anak Berpuasa dan Kecukupan Gizinya
Narasumber: dr. Vicka Farah Diba, M.Sc., Sp.A

1. Apakah anak boleh berpuasa?
Ya, anak boleh berpuasa. Dengan mengajarkan anak puasa sejak dini, mereka akan terbiasa menjalankan ibadah puasa sebagai sebuah kebiasaan dan bukan lagi menjadi tekanan. Hal ini akan bermanfaat bagi kesehatan dan kecerdasan spiritual anak di masa mendatang.

2. Usia berapa anak sebaiknya mulai diajari berpuasa?
Usia ideal melatih anak-anak berpuasa yaitu mulai umur tujuh tahun sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW mengajarkan anak-anak sembahyang. Namun jika sebelum umur tersebut anak sudah mampu puasa, maka boleh dilatih dengan tetap memperhatikan kondisi kesehatannya. Untuk anak usia 5-6 tahun belajar puasa setengah hari sudah cukup baik . Anak usia 4 tahun sudah mulai dapat dilibatkan dalam berbagai ritual agama di bulan Ramadhan seperti shalat tarawih, tadarus Quran, serta bangun sahur dan berbuka puasa bersama keluarga
Sebagaimana hadis Nabi Muhammad SAW “Kami puasakan pula anak-anak kecil kami, dan kami berangkat ke masjid dengan menjadikan mainan dari kapas buat mereka, jika ada salah seorang dari mereka menangis minta makanan, kami berikan mainan itu kepadanya sampai masuk waktu berbuka.” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim).

3. Apa Manfaat Puasa untuk anak?
Ibadah Puasa mempunyai banyak manfaat untuk anak, seperti meningkatkan kedisiplinan anak, melatih anak mengendalikan diri dan meningkatkan kesehatan tubuh anak

4. Apa Manfaat Puasa untuk kesehatan tubuh anak?
Puasa dapat bermanfaat untuk meningkatkan meningkatkan daya tahan tubuh anak, mencegah kanker dan meningkatkan kerja insulin

5. Apa yang perlu diperhatikan orang tua saat mengajari anaknya berpuasa?
Latihan puasa bagi anak jangan sampai menjadi beban. Kalau anak sudah menyatakan tidak kuat, segera hentikan. Pada kasus tertentu, ada anak-anak yang tetap memaksa berpuasa meski kondisinya sudah lemah. Sebagai orangtua, kita harus memantau kondisinya. Bila anak terlihat lemas, bujuk anak agar membatalkan puasa. Ciptakanlah suasana yang menyenangkan saat anak baru pertama kali belajar berpuasa. Agar anak merekam pengalaman positif ibadah puasa. Sehingga Anda akan lebih mudah memotivasinya berpuasa di tahun depan, termasuk juga melakukan ibadah-ibadah lainnya. Selain itu, sebagai orang tua, wajib menunjukkan antusias kepada aktivitas berpuasa, dengan demikian anak akan menjadi semakin antusias dan termotivasi menyambut Ramadan jika mereka melihat orang tua mereka juga bergembira menyambutnya dengan berpuasa.

6. Apa yang harus dilakukan orangtua, bila anak menolak untuk puasa?
Perlu diingat untuk orangtua, hal terpenting bagi anak adalah memperkenalkan ritual berpuasa dan makna puasa itu sendiri. Pelaksanaan puasa pada anak dilakukan secara bertahap sesuai usia dan kemampuan anak.

7. Apakah puasa akan menghambat tumbuh kembang anak?
Puasa yang berlangsung 12-13 jam tidak akan mengganggu kesehatan tubuh bagi anak sehat. Tubuh akan melakukan adaptasi dengan baik yaitu menggunakan cadangan yang ada dalam tubuh serta memperlambat metabolisme yang ada. Makanan yang kita makan dapat mempertahankan kadar gula dalam darah hingga 4 jam. Setelah itu, tubuh mulai memecah cadangan yang ada dalam hati. Dalam kurun waktu 16 jam sejak terakhir kita makan, tubuh akan memecah lemak dan protein untuk tetap mempertahankan kadar gula dalam darah dan mempertahankan metabolisme tubuh. Jadi, dapat disimpulkan bahwa puasa selama 10-12 jam tidak membuat kesehatan tubuh anak terganggu.

8. Bagaimana mengatur menu buka dan sahur untuk anak supaya kebutuhan gizinya tetap terpenuhi?
Berdasarkan anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Menu Sahur untuk anak berupa :
• Makanan dengan indeks glikemik rendah (mampu mempertahankan gula darah lebih lama) yaitu : Beras merah, ubi, kacang hijau, oatmeal, roti gandum, apel, jeruk, dan pisang
• Protein, Lemak, Serat (mampu mempertahankan rasa kenyang) ; sayur, salad, ikan, daging
• Cukupi kebutuhan cairan 1500-2000 ml perhari dengan susu atau air putih

Menu Berbuka untuk anak berupa :
• Makanan dengan indeks glikemik tinggi (meningkatkan gula darah dengan cepat) yaitu Kurma, manisan buah, buah dalam kaleng, semangka, donat, kentang, nasi dan roti.
• Cukupi kebutuhan cairan anak

9. Apa saja tips mengajari anak berpuasa, supaya puasa berjalan lancar bagi anak?
• Pastikan anak dalam keadaan sehat
• Siapkan menu buka dan sahur bergizi seimbang
• Buat menu kesukaan anak
• Cukupi kebutuhan cairan anak
• Kenalkan ritual Ibadah selama berpuasa
• Ciptakan suasana yang menyenangkan pada saat berpuasa, sehingga selanjutnya lebih mudah memotivasi anak berpuasa
• Beri penghargaan bila anak berhasil puasa, penghargaan tidak harus berupa uang tambahan, seperti memuji anak atau membuatkan menu kesukaannya

10. Perlukah suplemen untuk menjaga daya tahan tubuh anak selama berpuasa?
Bila konsumsi makanan anak saat sahur dan berbuka sudah tercukupi kandungan gizinya (karbohidrat, protein, lemak, serat dan vitamin) maka suplemen makanan tidak mutlak dibutuhkan untuk menjaga daya tahan tubuh anak