Bila Anak Mimisan

Anak yang mimisan juga dapat tertelan darah dari hidungnya sehingga menyebabkan dimuntahkan kembali. Beberapa anak dapat mengalami beberapa episode mimisan setiap mengalami demam. Hampir 90% mimisan dapat berhenti dengan sendirinya (spontan) atau dengan tindakan sederhana yang dilakukan oleh pasien sendiri dengan jalan menekan hidungnya
Epistaksis Anterior. Delapan puluh persen perdarahan berasal dari pembuluh darah Pleksus Kiesselbach (area Little). Bagian dalam hidung dilapisi oleh mukosa yang tipis dan mengandung banyak pembuluh darah (Kiesselbach plexus) yang fungsinya menghangatkan dan melembabkan udara yang dihirup. Pembuluh-pembuluh ini amat peka terhadap pengaruh pengaruh dari luar, selain karena letaknya di permukaan juga karena hidung merupakan bagian wajah yang paling menonjol. Sehingga perubahan cuaca (panas, kering), tekanan udara (di daerah tinggi), teriritasi gas/zat kimia yang merangsang, pemakaian obat untuk mencegah pembekuan darah atauhanya sekedar terbentur (pukulan), gesekan, garukan, iritasi hidung karena pilek/allergi atau kemasukan benda asing dapat menimbulkan mimisan.Jenis mimisan yang anterior biasanya lebih mudah diatasi dengan pertolongan pertama di rumah.
Epistaksis posterior Sumber perdarahannya berasal dari rongga hidung bagian belakang atau nasopharing. Mimisan biasanya lebih berat dan biasanya merupakan indikasi adanya suatu penyakit serius seperti demam berdarah, tekanan darah tinggi, tumor ganas (kanker) pada rongga hidung atau nasopharing, kanker darah (leukemia), penyakit kardiovaskuler, hemofilia (kelainan darah) dll.
Penyebab mimisan
Lokal :
- Pilek dan alergi : Pilek dan alergi menyebabkan pembengkakan dan iritasi di dalam hidung sehingga dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah dan mimisan pada anak
- Trauma : Terkena bola di hidung atau benda keras lainnya. Kebiasaan mengorek ngorek hidung atau memasukkan sesuatu ke hidung juga bisa menyebabkan mimisan pada anak.
- Kelembaban udara yang rendah, udara yang sangat kering atau terkena asap yang dapat mengiritasi hidung
- Kelainan antomi : abnormalitas septum nasi (pembatas hidung) dapat menjadi pencetus terjadinya perdarahan hidung
- Neoplasma : Epistaksis yang berhubungan dengan neoplasma biasanya sedikit dan jarang, kadang-kadang ditandai dengan lendir yang bernoda darah. Polip, Hemongioma, karsinoma, serta angiofibroma dapat menyebabkan mimisan berulang
Sistemik :
- Pada penyakit demam berdarah
- Kelainan darah misalnya trombositopenia, hemofilia dan leukemia.
- Penyakit kardiovaskuler. Hipertensi dan kelainan pembuluh darah dapat menyebabkan mimisan
Pertolongan pertama yang dapat dilakukan saat anak mimisan
- Bersikap dan sarankan anak supaya tenang. Anak memiliki risiko menelan darah yang akan menyebabkan sumbatan jalan napas apabila anak panik.
- Posisikan kepala menghadap ke bawah. Tekan hidung bagian depan secara pelan selama 5-10 menit. Ulangi proses ini apabila setelah 5-10 menit, mimisan masih terjadi
- Suruh anak bernapas melalui mulut. Keluarkan darah yang tertelan dan jangan menelan ludah karena akan menyebabkan mual dan tersedak.
Kapan saya harus membawa anak saya ke dokter?
Orang tua harus membawa anaknya ke rumah sakit apabila terjadi salah satu hal berikut:
- Mimisan tidak berhenti dengan penekanan
- Mimisan yang hebat, dapat menyebabkan pingsan
- Mimisan berulang
- Mimisan pada bayi atau anak berusia 2 tahun
- Sumbatan jalan napas
- Mimisan akibat kelainan anatomi dan trauma pada wajah
Mencegah mimisan :
- Jangan mengorek hidung, terutama bila kuku panjang
- Jangan terlalu keras bila bersisih (mengeluarkan lendir dari hidung)
- Hindari trauma pada wajah
- Gunakan masker bila bekerja di laboratorium untuk menghindari menghirup zat-zat kimia secara langsung
- Hindari asap rokok karena asap dapat mengeringkan dan mengiritasi mukosa
- Jika menderita alergi berikan obat antialergi untuk mengurangi gatal pada hidung
- Stop pemakaian aspirin karena akan memudahkan terjadinya mimisan dan membuat mimisan berkepanjangan
0 Komentar