Pencegahan Obesitas Anak
Obesitas mulai menjadi masalah kesehatan diseluruh dunia, bahkan WHO menyatakan bahwa obesitas sudah merupakan suatu epidemi global, sehingga obesitas sudah merupakan suatu problem kesehatan yang harus segera ditangani. Di Indonesia, terutama di kota-kota besar, dengan adanya perubahan gaya hidup yang menjurus ke westernisasi dan sedentary berakibat pada perubahan pola makan / konsumsi masyarakat yang merujuk pada pola makan tinggi kalori, tinggi lemak dan kolesterol terutama terhadap penawaran makanan siap saji ( fast food ) yang berdampak meningkatkan risiko obesitas.
Obesitas pada masa anak berisiko tinggi menjadi obesitas dimasa dewasa dan berpotensi mengalami penyakit metabolik dan penyakit degeneratif dikemudian hari. Profil lipid darah pada anak obesitas menyerupai profil lipid pada penyakit kardiovaskuler dan anak yang obesitas mempunyai risiko hipertensi lebih besar. Penelitian Syarif menemukan hipertensi pada 20 – 30% anak yang obesitas, terutama obesitas tipe abdominal. Dengan demikian obesitas pada anak memerlukan perhatian yang serius dan penanganan yang sedini mungkin, dengan melibatkan peran serta orang tua.
MENDETEKSI ANAK OBESITAS
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memastikan apakah anak Anda memiliki berat badan berlebih? Secara singkat, BB lebih dapat dilihat dengan memperhatikan KMS anak Anda. Apabila di atas garis hijau, maka kemungkinan anak Anda memiliki berat badan berlebih. Selanjutnya, lihatlah tinggi badan anak Anda, proporsionalkah? Dari WHO-NCHS, tidak ada klasifikasi overweight atau obesitas. Sehingga, indikator ini sulit dilihat secara objektif. Cara yang lain adalah dengan menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) anak dengan rumus ;
IMT = Berat Badan (kg) : (Tinggi Badan (cm)/100)2
Contoh : BB = 50 kg, TB = 160 cm, IMT = 50 : (160/100)2 = 50/2,56 = 19,53 Kemudian presentasikan hasil dengan melihat grafik Indeks Massa Tubuh khusus unytuk anak di atas 2 tahun di bawah ini.
Grafik IMT anak perempuan
Grafik IMT anak laki laki
Klasifikasinya adalah : Persentil >95 : obesitas, Persentil 75-95 : overweight, Persentil 25 – 75: normal
MENGATASI ANAK OBESITAS
Anak yang obesitas, terutama apabila pembentukan jaringan lemaknya (the adiposity rebound) terjadi sebelum periode usia 5-7 tahun, memiliki kecenderungan berat badan berlebih saat tumbuh dewasa. Sama seperti orang dewasa, kelebihan berat badan anak terjadi karena ketidak seimbangan antara energi yang masuk dan energi yang keluar; terlalu banyak makan, atau terlalu sedikit beraktivitas, atau pun keduanya. Akan tetapi, berbeda dengan orang dewasa, berat badan anak pada kasus obesitas tidak boleh diturunkan, karena penyusutan berat akan sekaligus menghilangkan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan. Laju pertumbuhan berat badan sebaiknya dihentikan atau diperlambat sampai proporsi berat terhadap tinggi badan mencapai normal. Perlambatan ini dapat dicapai dengan cara mengurangi makan sambil memperbanyak olahraga.
PENCEGAHAN KEGEMUKAN DAN OBESITAS (AAP)
1. Pengawasan kesehatan
a. Mengidentifikasi pasien berisiko kegemukan berdasarkan riwayat keluarga, berat lahir, sosio ekonomik, etnis, budaya, atau faktor lingkungan.
b. Menghitung dan memplot IMT setahun sekali pada semua remaja dan anak
c. Menggunakan perubahan IMT untuk mengidentifikasi tingkat kelebihan berat badan relatif terhadap pertumbuhan linier.
d. Mendorong, mendukung, dan melindungi pemberian ASI.
e. Membiasakan pola makan sehat dengan mengkonsumsi snack bergizi, seperti sayur dan buah-buahan, makanan rendah lemak dan gandum
f. Meningkatkan aktivitas fisik pada anak saat bermain di rumah, di sekolah, dan masyarakat.
g. Membiasakan pembatasan televisi dan video game maksimum 2 jam per hari.
h. Mengenali dan memantau perubahan-faktor obesitas untuk penyakit kronis dewasa, seperti hipertensi, dislipidemia, hiperinsulinemia, gangguan toleransi glukosa dan gejala sindrom apnea tidur obstruktif.
2. Kebijaksanaan Masyarakat
a. Membantu orang tua, guru, pelatih, dan pihak lain yang berpengaruh terhadap remaja untuk mendiskusikan kebiasaan kesehatan sebagai bagian dari upaya mereka untuk mengontrol kelebihan berat badan dan obesitas.
b. Mendorong pembuat kebijakan lokal dan organisasi nasional, serta sekolah untuk mendukung gaya hidup sehat pada semua anak, termasuk diet yang tepat dan kesempatan yang memadai untuk kegiatan fisik secara teratur.
c. Mendorong organisasi yang bertanggung jawab untuk perawatan kesehatan dan pembiayaan perawatan kesehatan untuk pencegahan obesitas dan strategi pengobatan.
d. Mendorong sumber-sumber publik dan swasta untuk pendanaan langsung terhadap penelitian ke dalam strategi yang efektif untuk mencegah kelebihan berat badan dan obesitas dan memaksimalkan keluarga terbatas dan kembali komunitas-sumber untuk mencapai hasil yang sehat bagi para pemuda.
e. Dukungan dan advokasi untuk pemasaran sosial dimaksudkan untuk meningkatkan pilihan makanan sehat dan meningkatkan aktivitas fisik
Sumber :
WHO. Obesity: Preventing and Managing The Global Epidemic, WHO Technical Report Series 2000; 894, Geneva.
Prevention of Pediatric Overweight and Obesity Comitte on Nutrition, AAP Policy, PEDIATRICS 112 (2) : 424, 2003
Centers for Disease Control and Prevention. 2000. 2000 CDC growth charts for the United States: methods and development. Washington: Departement of Health and Human Services.
0 Komentar