Life is like a cup of coffee
Oleh Vicka Farah Diba
Ini bukan karena saya suka kopi ya...^_^
Pada dasarnya.... kita memang gak bisa memilih apa yang akan menimpa kita dalam hidup
Kadang pahit, kadang manis
Kadang baik, kadang buruk
Yang pahit pahit menimpa kita bisa dibilang orang sial, kalah, jelek, bencana, musibah, karma, ...
Yang manis manis menimpa kita bisa dibilang orang baik, bagus, untung, berkah, sukses, hebat,..dll
Buat dua kondisi tersebut, baik atau buruk.... pahit atau manis
Terlalu sedih waktu mendapat yang pahit atau
Terlalu senang mendapat yang manis
Karena terlalu sedih atau terlalu senag akan membuat otakmu menjadi beku dan tidak bisa berpikir
Ini benar dan ini berdasarkan pengalaman pribadi saya.....
Saya pernah merasa sangat kecewa dan sangat sedih ketika saya mengalami suatu hal yang benar benar pahit buat saya...Saya merasa tidak adil hal itu menimpa saya
Pada waktu itu...semua teman, sahabat dan keluarga menyarankan saya untuk segera meninggalkan sejauh jauhnya sumber kesedihan itu...Menatap masa depan lagi, kemudian bangkit dan bergerak maju ke depan
Tapi pada saat itu... saya tidak bisa melakukannya.... Saya terlalu sedih sehingga hati dan kepala saya membeku dan yang menggerakkan saya hanyalah rasa dendam dan kecewa
Seperti yang dapat diduga, tidak ada sedikitpun hasil akhir yang baik dan bahagia dengan cara seperti itu... Hanya membuat kesedihan, kerugian dan penderitaan yang semakin panjang dan lama untuk hidup saya...
Maka Hikmah yang dapat saya ambil adalah...
Apapun hidup yang ada di hadapan kita, sikapilah dengan apa adanya. Kendalikan jiwa kita untuk menerima dan menikmatinya (La Tahzan)
Saya pernah merasa sangat kecewa dan sangat sedih ketika saya mengalami suatu hal yang benar benar pahit buat saya...Saya merasa tidak adil hal itu menimpa saya
Pada waktu itu...semua teman, sahabat dan keluarga menyarankan saya untuk segera meninggalkan sejauh jauhnya sumber kesedihan itu...Menatap masa depan lagi, kemudian bangkit dan bergerak maju ke depan
Tapi pada saat itu... saya tidak bisa melakukannya.... Saya terlalu sedih sehingga hati dan kepala saya membeku dan yang menggerakkan saya hanyalah rasa dendam dan kecewa
Seperti yang dapat diduga, tidak ada sedikitpun hasil akhir yang baik dan bahagia dengan cara seperti itu... Hanya membuat kesedihan, kerugian dan penderitaan yang semakin panjang dan lama untuk hidup saya...
Maka Hikmah yang dapat saya ambil adalah...
Apapun hidup yang ada di hadapan kita, sikapilah dengan apa adanya. Kendalikan jiwa kita untuk menerima dan menikmatinya (La Tahzan)
Bersedihlah hanya bila kita sudah tidak punya IMAN danTUHAN di dada
Sehingga apapun kepahitan dunia, selain kehilangan IMAN dan TUHAN akan dapat kita terima apa adanya dan tetap membuat kepala kita tegak berdiri menghadapi dunia
Adalah seyogyanya bila kita merapatkan barisan, menyatukan langkah, saling memaafkan dan berdamai kembali, mengambil hal-hal yang mudah kita lakukan, meninggalkan hal-hal yang menyulitkan, menutup mata dari beberapa hal untuk saat-saat tertentu, meluruskan kangkah, dan mengesampingkan berbagai hal yang mengganggu. (La Tahzan)
Adalah seyogyanya bila kita merapatkan barisan, menyatukan langkah, saling memaafkan dan berdamai kembali, mengambil hal-hal yang mudah kita lakukan, meninggalkan hal-hal yang menyulitkan, menutup mata dari beberapa hal untuk saat-saat tertentu, meluruskan kangkah, dan mengesampingkan berbagai hal yang mengganggu. (La Tahzan)
Sehingga kini menurut saya :
Life is like a cup of coffee : Bitter and sweet mix together, u cannot choose one of them but u can ENJOY both of them…So just enjoy your COFFEE (LIFE) ^_^ Love, Vicka
0 Komentar