Faringitis Akut

Istilah faringitis akut digunakan untuk menunjukkan semua infeksi akut pada faring, termasuk tonsilitis (tonsilofaringitis) yang berlangsung hingga 14 hari. Faringitis merupakan peradangan akut membran mukosa faring dan struktur lain di sekitarnya. Karena letaknya yang sangat dekat dengan hidung dan tonsil, jarang terjadi hanya infeksi lokal faring atau tonsil. Infeksi pada daerah faring dan sekitarnya ditandai dengan keluhan nyeri tenggorok.

Penyebab Faringitis akut
Berbagai bakteri dan virus dapat menjadi etiologi faringitis, baik faringitis sebagai manifestasi tunggal maupun sebagai bagian dari penyakit lain. Virus merupakan etiologi terbanyak faringitis akut, terutama pada anak berusia ?3 tahun (prasekolah).
Streptokokus beta hemolitikus grup A adalah bakteri penyebab terbanyak faringitis/tonsilofaringitis akut. Bakteri tersebut mencakup 15?30% (di luar kejadian epidemik) dari penyebab faringitis akut pada anak, sedangkan pada dewasa hanya sekitar 5?10% kasus. Faringitis Streptokokus beta hemolitikus grup A (SBHGA) adalah infeksi akut orofaring dan/atau nasofaring oleh SBHGA.

Virus
•  Rhinoviruses
•  Coronaviruses
•  Parainfluenza viruses
•  Adenoviruses
•  Influenza viruses A and B
•  Herpes simplex type I
•  Coxsackie viruses
•  Epstein-Barr virus

Bakteri
•  Streptococcus pyogenes
•  Group C dan G Streptocooccus beta hemolyticus
•  Arcanobacteri haemoliticum
•  Yersinia enterocolitica
•  Infeksi bakteri Anaerob (Vincent’s angina)
•  Mycoplasma pneumoniae
•  Chlamydophila pneumoniae
•  Neisseria gonorrhoeae
•  Corynebacterium diphtheria

Diagnosis
Usaha untuk membedakan faringitis bakteri dan virus bertujuan agar pemberian antibiotik sesuai indikasi. Faringitis Streptokokus grup A merupakan satu-satunya faringitis yang memiliki indikasi kuat dan aturan khusus dalam penggunaan antibiotik (selain difteri yang disebabkan oleh Corynebacterium diphteriae).
Salah satu cara untuk membedakan peyebab faringitis akut bakteri atau virus adalah dengan menggunakan McISaac Score (McIsaac WJ et al. CMAJ 2000;163:811-5)

McIsaac Score :
Kriteria                                                 Skor
Temperatur > 38° C                                  1
Tidak ada batuk                                       1
Pembengkakan kelenjar servikal                1
Pembengkakan dan eksudat tonsil            1
Usia 3-14 tahun                                       1
Usia 15-44 tahun                                      0
Usia ? 45 years                                       -1

   

McIsaac score                            Infeksi S. pyogenes    (%)

       0                                                           2-3 %
       1                                                           4-6 %
       2                                                         10-12 %
       3                                                         27-28 %
       4                                                         38-63 %

Tatalaksana 

  • Pemberian antibiotik tidak diperlukan pada faringitis virus, karena tidak akan mempercepat waktu penyembuhan atau mengurangi derajat keparahan.
  • Istirahat cukup dan pemberian cairan yang sesuai merupakan terapi suportif yang dapat diberikan.
  • Selain itu, pemberian gargles (obat kumur) dan lozenges (obat hisap), pada anak yang cukup besar dapat meringankan keluhan nyeri tenggorok. Apabila terdapat nyeri yang berlebih atau demam, dapat diberikan parasetamol atau ibuprofen.
  • Pemberian aspirin tidak dianjurkan, terutama pada infeksi Influenza, karena insidens sindrom Reye kerap terjadi.

Sumber :  McIsaac WJ et al. CMAJ 2000;163:811-5,  Rhinotonsilifaringitis Akut dalam Modul Respirologi  Kolegium IKA, 2008