cmv

Apa itu CMV?

CMV atau cytomegalovirus, adalah virus yang dapat menginfeksi semua orang dari segala usia. Kebanyakan infeksi CMV adalah silent atau tanpa gejala. Sehingga anak anak atau orang dewasa yang terkena infeksi CMV sebagian besar tidak menunjukkan gejala atau hanya muncul gejala ringan saja seperti demam, sakit tenggorokan, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar.

Namun, CMV dapat menyebabkan penyakit berat pada bayi dalam kandungan yang ibunya telah terinfeksi dengan CMV atau pada orang dengan kekebalan tubuh rendah.

CMV ditemukan dalam cairan tubuh manusia : termasuk air kencing, air liur (ludah), ASI, darah, air mata, air mani, dan cairan vagina. Sehingga seseorang dapat terinfeksi dengan CMV ketika mereka berkontak dengan cairan tubuh seseorang yang mengandung CMV.

Cara penularan infeksi CMV :

  • Ibu hamil kepada bayi yang dikandungnya. Sepertiga ibu hamil yang terinfeksi CMV sebelum dan selama kehamilan dapat menularkan CMV kepada bayi yang dikandungnya melalui plasenta. Kelainan yang dapat terjadi oleh karena infeksi CMV adalah cacat mental, tuli, buta, gangguan pertumbuhan, hepatomegali (hati membesar), splenomegali (limpa membesar), gangguan perdarahan. Setiap tahun di Amerika Serikat, sekitar 1 dari 750 anak dilahirkan dengan kecacatan sebagai akibat dari infeksi CMV. Gejala infeksi CMV dapat muncul saat lahir, tuli dan buta dapat muncul  beberapa bulan atau tahun setelah infeksi.
  • Di tempat penitipan anak. Infeksi CMV sering terjadi di tempat penitipan anak. Karena anak usia 1 – 2,5 tahun yang menderita CMV dapat menjadi penular meskipun dirinya sendiri tidak menderita penyakit berbahaya. Sehingga Ibu yang sedang hamil dan memiliki anak kecil lain yang berada di penitipan, harus menjaga diri sendiri dari penularan infeksi CMV dengan cara menjaga kebersihan seperti mencuci tangan setelah menyentuh anak anak.
  • Melalui kontak personal : seperti berciuman, kontak seksual, percikan air liur, kencing yang tersentuh tangan, mata atau bagian dalam hidung atau mulut
  • Melalui transfusi darah dan transplantasi organ

Cara mencegah penularan infeksi CMV :

  • Cuci tangan dengan sabun dan air, terutama setelah kontak dengan air liur atau popok anak-anak. Cuci tangan dengan baik selama 15 sampai 20 detik.
  • Jangan mencium anak-anak di bawah usia 6 tahun pada mulut atau pipi. Sebaliknya, cium mereka di kepala atau berikan pelukan saja.
  • Jangan berbagi makanan, minuman, atau sendok dan garpu dengan anak-anak

Tes pemeriksaan untuk CMV : Tes darah dan kencing. Pemeriksaan lain yang lebih invasif yaitu amniosentesis, untuk membantu mendiagnosis infeksi CMV pada bayi dalam kandungan.

Pengobatan untuk CMV :

  • Untuk Ibu hamil yang janinnya terinfeksi dengan CMV tidak ada pengobatan
  • Untuk bayi yang lahir dengan gejala infeksi CMV berat, pemberian gansiklovir merupakan pilihan. Tetapi perlu dikonsultasikan lebih dulu pada dokter anak Anda tentang pengobatan ini.
  • Sampai saat ini vaksin untuk mencegah infeksi CMV masih dalam tahap penelitian dan pengembangan.
  • Menjaga kebersihan bagi ibu hamil masih merupakan cara terbaik untuk melindungi bayi dalam kandungan terhadap infeksi CMV.

sumber : Centres for Control Disease and Prevention (CDC), What women should know about CMV?