Pedoman Penggunaan Antibiotik Anak

Berikut beberapa pedoman penting penggunaan Antibiotik untuk diikuti :

Pastikan penggunaan antibiotik sesuai dengan dosis dan jadwal yang dianjurkan. Misalnya, sekali, dua kali atau tiga kali sehari.
Bila antibiotik dalam bentuk sirup. Gunakan pipet / sendok takar yang telah tersedia di dalam kotak obat.
Pastikan jumlah air pelarut yang dimasukkan dalam botol sirup antibiotik berbentuk tepung sesuai dengan yang dianjurkan dalam kemasan obat, untuk lebih pasti sebaiknya gunakan gelas takar.
Jangan hentikan pemberian antibiotik sendiri. Meskipun bila Anda merasa sudah ada perbaikan klinis pada anak. Jika anak Anda berhenti minum obat lebih awal dari seharusnya, beberapa mikroba dapat tetap tinggal di tubuh anak Anda dan terus berkembang biak. Hal ini menyebabkan terjadinya infeksi penyakit lain atau mutasi mikroba ke bentuk baru yang resisten terhadap pengobatan di masa mendatang. Komplikasi penyakit juga dapat berkembang jika infeksi tidak sepenuhnya dihapuskan.
Jangan gunakan antibiotik yang diresepkan untuk orang lain atau sisa antibiotik sebelumnya. Jika Anda memang benar menggunakan antibiotik sesuai petunjuk, seharusnya tidak ada sisa antibiotik di rumah. Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai indikasi dan aturan dapat meningkatkan resistensi mikroba dan mempersulit pengobatan di masa mendatang
Tanyakan apakah anak perlu kontrol kembali setelah antibiotik habis diminum. Pada penyakit tertentu, seperti infeksi telinga tengah, memerlukan kontrol kembali ke Dokter setelah anak selesai minum antibiotik. Dokter biasanya perlu memeriksa kembali kondisi telinga anak Anda untuk memastikan bahwa semua cairan telah hilang.
Jika anak belum membaik setelah minum obat sesuai anjuran, segera beritahu Dokter Anda. Infeksi anak mungkin disebabkan oleh kuman yang sudah resisten terhadap obat yang diberikan. Sehingga Dokter dapat memutuskan mengganti dengan obat lain.