Tips Sukses ASI (2) : Ibu Bekerja
Ibu akan kembali bekerja setelah melahirkan? Hal pertama yang disarankan bila memungkinkan adalah membawa bayi ke tempat kerja untuk disusui atau dititipkan di sarana penitipan bayi dekat kantor. Akan tetapi bila tempat kerja Ibu jauh atau tidak memungkinkan untuk membawa si kecil ke kantor, maka Ibu tetap dapat memanfaatkan keuntungan menyusui dengan cara sebagai berikut :
- Susuilah secara eksklusif dan sesering mungkin selama Ibu cuti melahirkan
- Jangan mulai memberi makanan lain sebelum usia bayi 6 bulan
- Berlatihlah memberi bayi minum dengan cangkir, agar saat Ibu bekerja bayi tidak perlu diberi susu dengan dot atau empeng. Bahkan bayi yang sangat mudapun bisa minum dengan cangkir
Cara memberi minum bayi dengan cangkir :
- Dudukkan bayi secara tegak di pangkuan
- Dekatkan cangkir kecil berisi susu ke bibir bayi
- Miringkan cangkir hingga susu tepat mencapai bibir bayi
- Cangkir bersandar ringan pada bibir bawah bayi dan bibir cangkir menyentuh bagian luar bibir atas bayi
- Bayi akan terjaga dan dan membuka mulutnya serta matanya
- BBLR akan mulai memasukkan ASI ke dalam mulut dengan lidahnya
- Bayi cukup bulan atau yang lebih tua akan menghisap susu dan menumpahkan sebagian
- JANGAN MENUANG susu ke dalam mulut bayi. Cukup pegang cangkir dekat bibir bayi dan biarkan ia minum sendiri
- Ketika bayi sudah kenyang, ia akan menutup mulut dan tidak akan minum lagi. Jika tidak menghabiskan jumlah yang sudah diperhitungkan, bayi mungkin akan minum lebih banyak lain waktu atau perlu diberi makan lebih sering.
- Hitung asupannya selama 24 jam, bukan hanya tiap kali makan
4. Berlatihlah memerah ASI segera setelah bayi lahir
Yang akan dibahas disini adalah Memerah ASI menggunakan tangan. Cara ini paling baik, cepat, efektif dan ekonomis. Oleh karena itu ibu dianjurkan melakukan cara ini.
- Cuci tangan ibu sebelum memegang payudara.
- Cari posisi yang nyaman, duduk atau berdiri dengan santai.
- Pegang cangkir yang bersih untuk menampung ASI.
- Condongkan badan ke depan dan sangga payudara dengan tangan.
- Letakkan ibu jari pada batas atas areola mamae dan letakkan jari telunjuk pada batas areola bagian bawah.
- Tekan kedua jari ini ke dalam ke arah dinding dada tanpa menggeser letak kedua jari tadi.
- Pijat daerah di antara kedua jari tadi ke arah depan sehingga akan memerah dan mengeluarkan ASI. Jangan menekan, memijat atau menarik puting susu karena ini tidak akan mengeluarkan ASI dan akan menyebabkan rasa sakit.
- Ulangi gerakan tangan, pijat dan lepas beberapa kali.
- Setelah pancaran ASI berkurang, pindahkan posisi ibu jari dan telunjuk tadi dengan cara berputar pada sisi-sisi lain dari batas areola dengan kedua jari selalu berhadapan.
- Lakukan hal yang sama pada setiap posisi sampai payudara kosong.
5. Perah ASI selagi Ibu di rumah dan tinggalkan ASI perah itu kepada pengasuh di rumah
Perah ASI sebanyak Ibu bisa ke dalam sebuah cangkir atau teko yang sangat bersih. Tutup cangkir berisi ASI Perah dengan kain atau piring kecil yang bersih. Simpan ASI perah tersebut di tempat yang paling sejuk di rumah, bila ada lemari es atau jika tidak ada lemari es, simpan di tempat aman yang terhindar matahari. ASI dapat bertahan diluar lemari es selama 8 jam. ASI tidak boleh dimasak atau direbus, karena panas akan merusak beberapa zat anti infeksi.
6. Susui bayi langsung setelah Ibu memeras ASI, Penghisapan tetap lebih efisien daripada pemerahan karena bayi akan mendapat kesempatan untuk mendapat ASI terakhir
7. Bila Ibu pada akhirnya memutuskan menggunakan susu formula, maka :
- Takarlah bubuk susu formula untuk satu kali pemberian ke dalam cangkir atau gelas bersih
- Takarlah air untuk mencampur susu ke dalam gelas bersih lainnya
- Tutup keduanya dengan kain bersih atau panci tertutup (jangan gunakan dot atau botol)
- Campurlah bubuk susu dan air tidak lama saat bayi akan minum, karena susu formula lebih cepat rusak setelah dicampur
8. Pada saat Ibu di kantor, usahakan untuk tetap memerah ASI 2 – 3 kali (sekitar 3 jam sekali) di kantor karena ASI yang tidak diperah, akan membuat produksi ASI berkurang. Bila di tempat kerja terdapat lemari es, simpanlah ASI di sana untuk dibawa pulang. Tetapi bila tidak tersedia lemari es atau penjemput ASI perah, maka ASI dibuang saja. Bayi tidak akah kehilangan apa apa karena di rumah sudah diberi stok ASI dan payudara akan memproduksi ASI lagi
9. Cara Menyimpan ASI
ASI yang telah ditampung di cangkir atau gelas bertutup, dapat disimpan dengan cara sebagai berikut:
- Pada suhu kamar/di udara terbuka (26OC), tahan disimpan selama 6-8 jam
- Disimpan di termos es, tahan selama 24 jam.
- Disimpan dalam lemari es, tahan sampai 2-3 hari.
- Disimpan dalam Freezer.
- Bila lemari es 1 pintu tahan sampai 2 minggu
- Bila lemari es 2 pintu/khusus freezer tahan sampai 3 bulan
10. Cara Memberikan ASI Setelah Disimpan
Memberikan ASI yang disimpan dapat dilakukan oleh semua orang – tidak harus ibu bayi. Caranya adalah:
- Cuci tangan sebelum memegang cangkir/gelas bertutup berisi ASI.
- ASI yang disimpan pada suhu kamar, dapat segera diberikan sebelum masa simpan berakhir (8 jam).
- ASI yang disimpan di termos atau lemari es, terlebih dahulu harus dihangatkan. Rendam cangkir yang berisi ASI dalam mangkok berisi air hangat. Tunggu sampai ASI mencapai suhu kamar. Jangan memanaskan ASI di atas api/kompor.
- Berikan ASI dengan sendok yang bersih, jangan pakai botol dan dot.
Baca juga ; Tips Sukses ASI (1) Refleks Oksitosin dan Tips Sukses ASI (3) Posisi dan Perlekatan
0 Komentar