Berkoalisi untuk Menang 
Oleh Vicka Farah Diba

Tenangg... Tenangg, saya tidak akan membahas soal politik, prediksi koalisi serta berbagai manuver cari kawan dan sejenisnya disini. Sudah ada jatahnya pembahasan itu untuk ahlinya para Pengamat Politik, yang saya yakin setiap hari sudah setia mengikuti perkembangannya. 

Saya, sebagai wong cilik cuma mau ngucap Alhamdullilahh... Sujud syukur dengan hasil Pemilu Caleg kemarin. Sungguh Tuhan Maha Pencipta Rencana Terindah. Karena sebenarnya (menurut saya sih)...Tidak ada satupun yang menang di Pemilu Caleg kemaren KECUALI kalau bersatu dan tidak ada satupun Parpol pengusung capres yang bisa mencalonkan Capresnya KECUALI kalau berkoalisi :D 

Sehingga kalau waktu kampanye kemaren ada yang sudah over confidence bakal bisa Menang SENDIRI dan ada yang percaya jalan menang adalah dengan membuka aib lawan, saling debat dan saling sindir di depan masyarakat. Maka tidak ada salahnya jika mulai berIstighfar sekarang, serta segera kembali ke jalan yg benar :D 

Kalau seandainya kemarin, mereka sudah berpolitik secara sehat ; "No Money Politic, No Black Campain, No Arguing, No pretending, With the spirit of Unity Tentunya ketika mendapat hasil seperti itu, mereka tidak akan THERLALUU... SHOCK dan BINGUNG mencari kawan :D LOL

Berikut sebuah kisah, yang mungkin bisa menggambarkan situasi saat ini. Kisah mengenai "Surga dan Neraka"

Suatu ketika seorang manusia diberi kesempatan untuk berkomunikasi dengan Tuhannya dan berkata,"Tuhan ijinkan saya untuk dapat melihat seperti apakah Neraka dan Surga itu" 

Kemudian Tuhan membimbing manusia itu menuju ke dua buah pintu dan kemudian membiarkannya melihat ke dalam.
Di tengah ruangan terdapat sebuah meja bundar yang sangat besar, dan di tengahnya terdapat semangkok sup yang beraroma sangat lezat yang membuat manusia tersebut mengalir air liurnya. Meja tersebut dikelilingi orang-orang yang kurus yang tampak sangat kelaparan.
Orang-orang itu masing-masing memegang sebuah sendok yang terikat pada tangan masing-masing. Sendok tersebut cukup panjang untuk mencapai mangkok di tengah meja dan mengambil sup yang lezat tadi.
Tapi karena sendoknya terlalu panjang, mereka tidak dapat mencapai mulutnya dengan sendok tadi untuk memakan sup yang terambil.
Si Manusia tadi merinding melihat penderitaan dan kesengsaraan yang dilihatnya dalam ruangan itu. Tuhan berkata, "Kamu sudah melihat NERAKA"

Lalu mereka menuju ke pintu kedua yang ternyata berisi meja beserta sup dan orang-orang yang kondisinya persis sama dengan ruangan di pintu pertama. Perbedaannya, di dalam ruangan ini orang-orang tersebut berbadan sehat dan berisi dan mereka sangat bergembira di keliling meja tersebut.
Melihat keadaan ini si Manusia menjadi bingung dan berkata "Apa yang terjadi? Kenapa di ruangan yang kondisinya sama ini mereka terlihat lebih bergembira ?" 
Tuhan kemudian menjelaskan,"Sangat sederhana, yang dibutuhkan hanyalah satu sifat baik"
"Perhatikan bahwa orang-orang ini dengan ikhlas menyuapi orang lain yang dapat dicapainya dengan sendok bergagang panjang, sedangkan di ruangan lain orang-orang yang serakah hanyalah memikirkan kebutuhan dirinya sendiri"

Indonesia adalah bangsa yang besar dan majemuk, bila selalu menjadikan PERBEDAAN sebagai jurang pemisah antara satu sama lain, serta selalu bersikap mau menang sendiri. Maka Anda yang berada di puncak sana dan mengaku ingin mengayomi bangsa, Niscaya tidak akan pernah bisa diterima sepenuhnya oleh bangsa Anda sendiri. 

Koalisi apapun dan siapapun Presiden terpilih nantinya, bagi saya sebagai warga negara Indonesia tidaklah masalah. Sepanjang memang dapat membawa kebaikan dan kemajuan bagi rakyat Indonesia.

Namun sebagai seorang Muslim, jujur saya punya "sedikit harapan" sebuah koalisi Islami (bukan hanya sekedar koalisi partai Islam) yang nantinya bisa melahirkan seorang pemimpin, yang tidak hanya punya Ilmu dan Nasionalisme tinggi, namun juga seorang Pejihad Islam. 

Harapan saya, pemimpin ini bisa "menyadari dan melihat" POTENSI besar yang dimiliki bangsa Indonesia. Sehingga dibawah pimpinannya, Indonesia sebagai negara Berpenduduk ISLAM terbanyak di dunia, akhirnya bisa UNJUK GIGI di hadapan dunia dan bahkan Indonesia bisa menjadi pemersatu negara negara Islam lainnya. 

Maka sungguh pemimpin seperti ini akan menjadi seorang Rahmatan lil alamin sejati. Semoga. Aminnnn..