alergiTahukah Ibu, jika Ibu dan Ayah memiliki riwayat alergi, maka si Kecil akan memiliki peluang memiliki alergi sebesar 43%. Peluang ini akan menjadi lebih besar jika Ibu dan ayah sama-sama memiliki jenis alergi yang sama.

Nah Ibu, bagaimana cara yang tepat mengasuh anak dengan riwayat alergi? Yuk simak simpulan Expert Talks bersama dr. Vicka Farah Diba, MSc, SpA 
1. Apa saja bentuk alergi pada anak?
Gejala alergi tergantung pada lokasi alergi, bila di kulit berupa ruam-ruam atau gatal-gatal di kulit (dermatitis atopik), bila di saluran pernapasan berupa sesak napas disertai mengi (asma), bila di hidung berupa bersin, hidung berair, gatal-gatal pada mata, dan bila di pencernaan berupa nyeri perut, mual, atau diare. Bila anak memiliki gejala-gejala tersebut dengan frekuensi berulang dan terutama timbul apabila ada pencetus, misalnya tungau debu, bulu binatang, asap rokok, makanan tertentu, dan lain-lain, maka anak kemungkinan memiliki alergi.

2. Mengapa bisa timbul alergi pada anak? Apakah karena keturunan?
Alergen masuk ke dalam tubuh, dengan cara dihirup, ditelan, atau kontak dengan kulit. Alergi pada anak timbul bila ia memiliki bakat alergi dan terdapat faktor terpapar terhadap lingkungan, yakni makanan, seperti susu, telur, dan kacang-kacangan; atau bahan-bahan hirupan, seperti debu rumah, dan tungau debu yang berasal dari karpet atau boneka-boneka berbulu. Pada bayi, alergennya lebih kepada faktor makanan. Sedangkan bahan-bahan hirupan lebih kerap jadi pemicu alergi pada anak usia sekitar 2-3 tahun.

3. Apakah alergi berbahaya bagi anak?
Alergi dapat sangat mengganggu dan menyebabkan gangguan dalam belajar, tidur, kegiatan anak sehari-hari, pertumbuhan serta perkembangan anak. Terdapat pula sebagian kecil anak yang mengalami gejala alergi yang berat, disebut syok anafilaksis. Dimulai dengan sesak napas, mengi, bengkak pada lidah dan pita suara, wajah pucat atau membiru, penurunan kesadaran, hingga kematian bila tidak tertangani dengan tepat. Orangtua anak yang pernah mengalami syok anafilaksis harus menyediakan pen penyuntik adrenalin sebagai pertolongan pertama seandainya reaksi tersebut muncul sewaktu-waktu.

4. Apakah alergi bisa disembuhkan?
Kondisi alergi dapat pulih jika pencetusnya dikontrol. Salah satu langkah dalam penanganan alergi adalah dengan menghindari pencetusnya. Bila bertemu kembali dengan pencetus, maka gejala alergi anak akan kambuh kembali. Obat-obatan yang diberikan dokter berguna untuk mencegah terjadinya komplikasi dan mencegah perburukan gejala. Hidup dengan alergi adalah tantangan tersendiri yang membutuhkan kesabaran dan ketelitian dalam menghindari agen-agen pencetus.

5. Bila anak sudah positif alergi, apa yang harus dilakukan orang tua?
Penanganan alergi yang paling efektif adalah menghindari pencetus alergi. Misalnya, bila anak alergi terhadap tungau debu, maka perlu usaha ekstra untuk menjaga lingkungan si kecil bebas dari debu dan tungau, seperti membersihkan rumah dan perabotan, mengganti sprei dan selimut serta menjemur tempat tidur secara berkala, dan lain-lain. Bila diperlukan, konsumsi obat antialergi dapat mengurangi gejala alergi pada anak. Untuk gejala yang lebih berat, dapat dipertimbangkan untuk pemberian imunoterapi.

6. Apakah anak dengan alergi makanan berisiko kekurangan zat gizi tertentu? Bagaimana mengakalinya?
Kondisi alergi makanan tidak boleh menghentikan ibu memberikan makanan bergizi seimbang untuk anak. Apabila alergi terhadap bahan makanan tertentu, kita bisa menggantinya dengan bahan makanan lain yang nilai gizinya setara. Milsanya, ikan dan telur dapat diganti dengan sumber protein lain seperti daging atau ayam; susu sapi dapat diganti dengan susu hipoalergenik, di antaranya susu terhidrolisat ekstensif dan susu formula asam amino.

7. Apakah anak dengan alergi tidak boleh bermain/beraktivitas di luar rumah (tempat terbuka, tempat umum, lapangan tanah, etc)?
Boleh. Yang dapat dilakukan agar anak dengan alergi dapat beraktivitas di luar rumah adalah:

  • Pilih waktu beraktivitas pada pagi atau sore hari dan tidak di saat angin kencang dan hujan.
  • Sediakan obat-obat antialergi yang biasa dikonsumsi oleh anak untuk berjaga-jaga
  • Lakukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah aktivitas
  • Pahami batas kemampuan fisik anak.
  • Pastikan kebutuhan cairan anak terpenuhi agar tidak terjadi dehidrasi.
  • Cuci tangan, mandi, dan membersihkan diri setelah beraktivitas.

8. Benarkah anak dengan asma tidak boleh berolahraga? Bagaimana supaya anak tetap bisa berolahraga?
Olahraga tidak berdampak negatif terhadap anak asma, asalkan olahraga yang dipilih tepat atau olahraga yang bisa memperbaiki keadaan paru-paru.
Olah raga yang ringan dapat membantu meningkatkan stamina, seperti renang dan yoga. Olah raga yang terlalu berat tidak dianjurkan. Intensitas olahraga sangat bergantung pada derajat asma anak. Sebaiknya pemilihan jenis olahraga dikonsultasikan dengan dokter yang menangani anak dan sesuai dengan kondisi asma anak.

9. Anak dengan kulit sensitif samakah dengan anak alergi kulit?
Masalah kulit akibat alergi biasanya akan terjadi berulang-ulang bila terkena/terpapar pada penyebab alerginya tersebut. Alergi biasanya disebabkan oleh makanan, perubahan cuaca, penggunaan obat, binatang peliharaan dan serangga. Sedangkan, kulit sensitif adalah kulit yang tipis, mudah iritasi dan kadang kala berwarna kemerahan. Biasanya ditandai dengan mudah memerah atau meradang memerah jika terkena produk kosmetik atau perawatan kulit.

alergi2Simpulan Expert Talk, Merawat Anak dengan Alergi :

  1. Alergi merupakan masalah yang kerap terjadi pada bayi atau anak. Umumnya, alergi diturunkan dari orangtua kepada anak.
  2. Pencegahan alergi sedini mungkin dengan cara menghindari paparan asap rokok semenjak hamil, memberi ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan, memberi makanan pendamping ASI setelah usia 6 bulan, menjaga kebersihan lingkungan seperti mengganti sprei dan selimut serta menjemur tempat tidur secara berkala
  3. Kondisi alergi makanan tidak boleh menghentikan ibu memberikan makanan bergizi seimbang untuk anak. Apabila alergi terhadap bahan makanan tertentu, kita bisa menggantinya dengan bahan makanan lain yang nilai gizinya setara.

Referensi

• Allmon A, Deane K. Common skin rashes in children. Am Fam Physician. 2015; 92: 211-216.
American Academy of Pediatrics. Allergy Tips [Internet]. 2015 [cited September 27, 2015]