Tahap Perkembangan Kecerdasan Anak dan Cara Menstimulasinya
Narasumber : dr Vicka Farah Diba Msc SpA

Apakah yang dimaksud dengan kecerdasan?
Kecerdasan menurut Gardner diartikan sebagai suatu kemampuan yang sanggup untuk menangani berbagai masalah yang spesifik.

Apakah itu teori kecerdasan majemuk?
Melalui konsep multiple intelligences, menyatakan bahwa kecerdasan tidak terbatas pada kecerdasan intelektual yang diukur dengan melihat prestasi yang ditampilkan seorang peserta didik melalui ulangan maupun ujian di sekolah belaka, tetapi kecerdasan juga menggambarkan kemampuan dalam bidang seni, olahraga, berkomunikasi, tata ruang, dan cinta akan lingkungan.

Apa saja yang mempengaruhi kecerdasan pada seseorang?
Kecerdasan majemuk dipengaruhi oleh faktor keturunan atau bawaan, genetik, dan faktor lingkungan. Seorang anak dapat mengembangkan berbagai kecerdasan jika mempunyai faktor keturunan dan dirangsang oleh lingkungan terus menerus. Faktor lingkungan dapat didukung dengan pemberian kualitas nutrisi yang baik dan pemberian stimulasi yang adekuat.

Bagaimana proses perkembangan otak didalam tubuh?
Sel – sel otak janin mulai dibentuk sejak 3-4 bulan di dalam kandungan ibu, kemudian setelah lahir hingga berusia 3-4 tahun jumlahnya bertambah dengan cepat mencapai miliaran sel, tetapi belum ada hubungan antar sel – sel tersebut. Hal ini dapat diketahui dari penambahan berat otak atau lingkar kepala balita. Ketika bayi lahir, beratnya sekitar 25% dari otak orang dewasa. Kemudian pada usia setahun beratnya sudah mencapai 70% usia otak dewasa. Proses perkembangan otak ini berlangsung sangat cepat hingga balita berusia 3 tahun. Setelah ini proses akan berjalan lambat, yakni pada usia sekolah dan remaja.

Bagaimana cara menstimulasi dini kecerdasan pada anak?
Jika menginginkan anak dengan kecerdasan majemuk, harus dilakukan perangsangan sejak bayi pada semua sistem indera. Stimulasi yang diberikan disesuaikan dengan usia anak.
• Umur 0 – 3 bulan
Pada usia ini bayi membutuhkan rangsangan untuk membuat mereka nyaman. Anda harus sering menggendong dan memeluk bayi, mengajak berkomunikasi lewat tatapan mata, senyuman, menarik perhatian anak dengan memperdengarkan musik, bayi juga dapat diberi rangsangan visual berupa memberikan mainan yang menarik dan mencolok.
• Umur 3 – 6 bulan
Rangsangan pada bayi ditambah dengan posisi duduk selain tengkurap dan terlentang dua arah. Rangsang anak untuk mengenali wajah dengan media cermin.
• Umur 6 – 9 bulan
Pada usia ini bayi sudah dilatih untuk berdiri dengan berpegangan pada tiang atau meja, latih bayi menyebutkan nama dirinya dan orang terdekat, gerak tubuh juga ditambah dengan bertepuk tangan.
• Umur 9 -12 bulan
Latihan mengucapkan namanya, ayah-ibu sesering mungkin, tingkatkan kemampuan berjalan walaupun masih berpegangan, permainan bisa anda lakukan misalnya bermain bola, mengisi air kedalam bejana, biasakan bayi tidak lagi minum dari botol tetapi dari gelas.
• Umur 12 – 18 bulan
Pada usia ini, bayi sudah mulai menunjukan respon dalam permainan, tingkatkan pola permainan untuk mengasah kecerdasan otak, seperti membuat rumah – rumahan dari balok, bermain puzzle sederhana, belajar menulis atau menggambar bebas, latih bayi untuk bisa melepas celana atau kausnya sendiri.
• Umur 18 – 24 bulan
Ajaklah bayi berkomunikasi dengan mengenalkan anggota tubuh, latih gerak motorik tangan dengan membuat garis, berlatih mencuci tangan sendiri, latihan melempar bola.
• Umur 2 – 3 tahun
Kenalkan pada bayi nama – nama warna, menghitung jumlah benda, bermain kartu bergambar, membuat garis dan bentuk, latihan menyebutkan nama-nama untuk meningkatkan daya ingat, membiasakan bayi buang air kecil di toilet.
• Setelah umur 3 tahun
Pada usia ini anak seharusnya sudah mampu melakukan semua kegiatan diatas, sehingga anda hanya perlu mengembangkannya dan mempersiapkan diri untuk masuk ke sekolah. Anak juga mulai dilatih mengenal huruf dan angka, mengajaknya menulis dan berhitung secara sederhana.

Apa saja yang dibutuhkan untuk membangun kecerdasan pada anak?
Selain stimulasi sesuai usia, diperlukan juga asupan nutrisi yang adekuat terutama pada masa golden age atau masa keemasan pertumbuhan anak yaitu pada seribu hari pertama kehidupan. Seribu hari pertama kehidupan anak dimulai sejak masa konsepsi hingga anak genap berusia 2 tahun (0-2 tahun).

Dalam seribu hari pertama kehidupan seorang anak, tidak hanya terjadi pertumbuhan fisik yang pesat namun juga terjadi periode kritis pertumbuhan dan perkembangan otak. Kelalaian menyediakan kebutuhan dasar anak pada masa ini akan menyebabkan dampak merugikan di kemudian hari. Pada saat ini perlu diupayakan pemberian ASI eksklusif dan ASI sampai anak berusia 2 tahun, pemberian nutrisi lengkap dan seimbang sesuai kebutuhan bayi dan anak, imunisasi lengkap sesuai jadwal, stimulasi dan deteksi dini gangguan pertumbuhan dan perkembangan, serta pencegahan penyakit infeksi dalam masyarakat.

Seberapa sering stimulasi kecerdasan diberikan pada anak?
Stimulasi harus dilakukan sesering mungkin selama berinteraksi dengan bayi. Harus dilakukan setiap hari, terus-menerus, bervariasi, dan disesuaikan dengan umur perkembangan kemampuannya, dilakukan oleh siapa saja yang berinteraksi dengan bayi baik keluarga terutama ibu atau pengasuh. Stimulasi harus dilakukan dalam suasana yang menyenangkan dan kegembiraan. Jangan memberikan stimulasi dengan terburu-buru, memaksakan kehendak pengasuh dan tidak memperhatikan minat dan keinginan bayi karena justru dapat memberikan rangsangan emosional yang negatif.

Jenis makanan apa sajakah yang dapat menunjang kecerdasan pada anak?
Susu dan produk susu, buah-buahan seperti stroberi, blueberry, rapsberry, telur dan kacang, gandum, dan ikan salmon. Semua nutrisi ini penting untuk menjadi kunci pengembangan sistem saraf transmiter, enzim serta jaringan otak bayi.

Kesimpulan :

  1. Stimulasi dini untuk merangsang kecerdasan anak dapat dimulai sejak bayi dalam kandungan.
  2. Stimulasi dilakukan secara terus menerus dalam suasana menyenangkan sesuai usia anak.
  3. Selain stimulasi sesuai usia, diperlukan juga asupan nutrisi yang adekuat terutama pada masa golden age atau masa keemasan pertumbuhan anak (0-2 tahun)