Bangsa yang Ingin Disuap
Oleh dr Vicka Farah Diba

Setelah berpuluh puluh tahun merdeka dan perjuangan reformasi, tapi tetap saja yang namanya mental belum berubah. Dalam setiap urusan dan kepentingan. Dimana saja, di setiap lapisan tingkat pendidikan, maupun status sosial. Selalu akhirnya ujung ujungnya juga KKN
Nepotisme masih tumbuh subur, apa lagi kolusi. Jadi jangan heran kalau korupsi masih jadi hobi 
Yang mendekat dan ingin lebih dekat, baik karena punya hubungan kekeluargaan  atau hanya karena sering memberi hadiah hadiah, upeti, servis memuaskan atau sekedar lip servis. Maka akan lebih dilancarkan dan dipermudah dalam setiap urusan dan kepentingan

Tidak perduli si pemberi hadiah dan servis tadi punya batu dibalik udang (saking jelas maksud keinginannya) apalagi  kualitas yang dimilikinya

Semuanya tutup mata, telinga, hidung dan mulut hanya karena perut sudah dikenyangkan atau karena sebuah hubungan "dekat"

Yang tidak bermental seperti itupun akhirnya jadi tersingkir atau berubah menjadi seperti lingkungannya

Sehingga seperti ayam atau telur yang tidak tahu lagi mana yang lebih dulu ada

Revolusi Mental bisa kita wujudkan dengan adanya kesadaran diri serta semangat berubah untuk menjadi lebih baik

Merubah mental bangsa adalah suatu pekerjaan berjamaah dan bukan pekerjaan yang tak nyata
Selalu ada jalan bagi yang mau berusaha merubah nasib kaumnya
Man jadda wa jadda, siapa yang bersungguh sungguh tentu mendapat 
Tidak usah kuatir tidak punya apa dan siapa di dunia ini,
Janji ALLAH tentu lebih nyata dari seribu surat perjanjian di dunia
Saya cinta Indonesia, maka saya ingin lebih baik
Agar bangsa saya menjadi  lebih baik