Konstipasi pada Anak

Konstipasi adalah keterlambatan atau kesulitan buang air besar yang terjadi 1 sampai 2 kali per minggu atau lebih dari 3 hari berturut turut.

Gejala ini dikeluhkan kira kira 3% dari pasien yang datang ke dokter spesialis anak atau 25% pasien yang datang ke klinik Gastroenterologi.

Konstipasi kronis menyebabkan kecemasan orang tua pasien. Di dalam istilah konstipasi juga dikenal soiling dan encopresis. Soiling mempunyai arti terdapat bercak di tinja celana sedangkan encopresis mempunyai arti buang air besar tanpa disadari.

Penyebabnya dapat organik atau fungsional. Konstipasi (soiling) terjdi pada 1,5% anak umur 7tahun, anak laki laki 6 kali lebih sering dibandingkan perempuan

Langkah Pencegahan

Mengajarkan pola makan yang benar : Mengandung cukup serat, pemberian cairan yang cukup dan defekasi yang benar

Toilet training mulai diajarkan sejak usia 1 tahun dan dikatakan gagal bila pada usia 3 tahun anak belum dapat buang air besar dengan benar.

Tatalaksana

Tahap 1
Modifikasi makanan berserat
Banyak minum
Olahraga cukup
Toilet training

Tahap 2
Gunakan laksansia, untuk melunakkan tinja, dosis sesuai umur

Tahap 3
BIla terjadi konstipasi kronik yaitu konstipasi lebih dari 3 bulan, maka rujuk ke subspesialis gastrohepatologi anak

Bedah
Diperlukan pada kasus Hirschprung, striktur ani dan adanya kelainan organik

Sumber : SPM IDAI 2010