Bahaya Radiasi Ultraviolet untuk Anak dan Remaja

Bermain bersama keluarga di alam terbuka sungguh menyenangkang bagi buah hati Anda. Selain itu paparan sinar matahari juga bermanfaat untuk pematangan vitamin D kulit yang berguna untuk kesehatan tulang. Tetapi sinar matahari yang berguna ini juga bergantung pada waktu dan musim yang ada sehingga kita tetap harus mewaspadai radiasi sinar ultraviolet terutama pada puncak panas sinar matahari. Radiasi Ultraviolet (UVR) dapat menyebabkan 3 bentuk utama dari kanker kulit yaitu Karsinoma sel basal ; karsinoma sel skuamosa, dan melanoma malignan. 

Selain kanker kulit, bila terlalu lama terkena paparan sinar matahari dapat juga menyebabkan terjadinya luka sengat matahari (sun burn) dengan tanda tanda kulit kemerahan, melepuh, dehidrasi, tubuh demam, menggigil dan nyeri kepala

Perlu diketahui bahwa efek buruk dari sinar matahari, seperti sunburn maupun kanker kulit lebih mudah terjadi pada si kecil dibandingkan dewasa, mengingat betapa tipis dan rentannya kulit mereka. Risiko kanker kulit meningkat baik pada orang yang secara langsung terekspos sinar matahari atau orang yang sengaja memaparkan diri dengan sinar ultraviolet buatan (salon tanning). Oleh karena itu untuk anak dan remaja perlu diperhatikan perlindungan dan waktu yang tepat  ketika beraktivitas di luar rumah. Proteksi dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut.  

Tips mencegah sengatan matahari oleh American Academy of Pediatrics (AAP) & Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)

  1. Hindari paparan langsung maupun tidak langsung sinar matahari pada bayi,  terutama pada jam 10 pagi hingga 2 siang, di mana radiasi sinar matahari sangat kuat.
  2. Lindungi bayi sebisa mungkin dengan berteduh di bawah pohon, payung maupun kanopi kereta bayi. Hal ini dapat mengurangi papar UV hingga 50%.
  3. Pakaikan baju yang tertutup dari bahan katun yang nyaman dan topi berdaun lebar.
  4. Anak diatas usia 6 bulan, dapat beraktivitas di luar rumah dengan menggunakan pelindung. Sunscreen aman diberikan pada bayi usia di atas 6 bulan, dengan catatan jenis yang digunakan adalah physical sunscreen yang mengandung titanium oxide atau zinc oxide dengan SPF 30 atau lebih, dan berlabel broad spectrum serta waterproof. Aplikasikan sunscreen sekitar 15-30 menit sebelum bepergian, dan berenang pada wajah, punggung tangan dan kaki, ujung telinga dan belakang leher. Pemakaian perlu diulang setiap 2 jam.
  5. Bayi di bawah usia 6 bulan, sama sekali tidak boleh terkena paparan matahari secara langsung. Bila akan menjemur bayi, hindari paparan matahari langsung serta pilih waktu menjemur bayi antara jam 7-8 pagi. 
  6. Apabila bayi berusia kurang dari 6 bulan dan tidak dapat menghindari pajanan matahari, pakaikanlah sunscreen dengan SPF 15 di pipi dan punggung tangan saja. 
  7. Hindari salon tanning atau salon penghitam tubuh yang menggunakan sinar ultra violet buatan  

Penanganan bila terjadi luka sengat matahari (sun burn) : 

  1. Tanda-tanda sengatan matahari biasanya muncul enam sampai dua belas jam setelah paparan matahari, dengan rasa tidak nyaman terbesar muncul selang dalam dua puluh empat jam.
  2. Jika luka sengat matahari anak hanya berupa kemerahan di kulit yang terasa panas dan sakit, Anda dapat melakukan pertolongan pertama dengan memberikan kompres dingin ke daerah kulit yang terbakar atau memandikan anak dalam air dingin. Selain itu dapat juga diberikan obat asetaminofen untuk membantu mengurangi rasa sakit. (Sesuaikan dosis dengan usia dan berat badan anak).
  3. Jika sengatan matahari sampai menyebabkan kulit anak melepuh, badan terasa demam, menggigil dan sakit kepala. Maka segera bawa anak ke dokter. Kulit yang melepuh dapat terinfeksi sehingga pengobatan dengan antibiotik perlu diberikan. Sengatan matahari yang parah harus diperlakukan seperti luka bakar serius lainnya.
  4. Kadang-kadang sengatan matahari yang luas atau berat juga dapat menyebabkan dehidrasi, maka berikan anak Anda air minum atau jus untuk menggantikan cairan tubuh, terutama jika anak Anda tidak buang air kecil secara teratur. Sengatan matahari dalam beberapa kasus menyebabkan pingsan (heatstroke). 

Policy Statement Ultraviolet Radiation: A Hazard to Children and Adolescents, Pediatrics 2011; 127:588-597