Obat Demam Anak
Demam dan Penggunaan Antipiretik pada Anak
Demam pada anak merupakan keluhan tersering yang membuat orangtua khawatir dan membawa anaknya ke dokter atau petugas kesehatan. Banyak orang tua yang memberikan obat antipiretik (penurun panas) meskipun anak hanya menderita sedikit demam atau bahkan tidak sama sekali, karena orangtua merasa khawatir dan selalu menganggap bahwa anak harus tetap dalam suhu normal.
Demam, bagaimanapun bukanlah suatu penyakit primer tetapi merupakan sebuah mekanisme fisiologis yang berguna untuk menangani suatu infeksi. Sampai saat ini tidak ada bukti bahwa demam dapat memperburuk perjalanan suatu penyakit atau menyebabkan komplikasi neurologis jangka panjang.
Demam bukan merupakan indikasi untuk pemberian antibiotik, bahkan sebenarnya demam dapat membantu kekebalan tubuh melawan penyakit. Namun demikian demam yang tinggi (>39C) dapat menimbulkan efek yang menganggu seperti :
Berkurangnya nafsu makan
Membuat anak gelisah
Menyebabkan kejang pada beberapa anak yang berumur antara 6 bulan – 5 tahun
Meningkatkan konsumsi oksigen (misalnya pada pneumonia sangat berat, gagal jantung atau meningitis)
Semua anak dengan demam harus diperiksa apakah ada tanda atau gejala yang melatarbelakanginya dan hal ini harus ditangani sebagaimana semestinya
Tujuan utama penanganan demam pada anak adalah untuk meningkatkan kenyamanan anak secara keseluruhan daripada terfokus pada menormalkan suhu tubuh anak.
Yang paling penting dimengerti orangtua adalah memperhatikan kondisi umum anak secara keseluruhan dan Pengawasan tanda bahaya seperti : anak demam tinggi (>39C), anak gelisah atau rewel, malas minum, kaki teraba dingin, penurunan kesadaran dan kejang. Orangtua juga harus menyadari pentingnya peningkatan pemberian cairan pada anak serta penggunaan obat antipiretik secara rasional.
Pemberian obat demam (Antipiretik)
Pemberian obat penurun panas diindikasikan untuk anak demam dengan suhu ?38C (pengukuran dari lipat ketiak). Dengan menurunkan suhu tubuh maka aktivitas dan kesiagaan anak membaik, dan perbaikan suasana hati (mood) dan nafsu makan juga semakin membaik.
Obat antipiretik yang disetujui digunakan pada anak adalah parasetamol dan ibuprofen. Adapun untuk penggunaan Ibuprofen harus sesuai petunjuk dokter karena dapat menyebabkan efek samping nyeri lambung. Penggunaan asetilsalisilat sangat tidak dianjurkan pada anak usia <15 tahun oleh karena risiko terhadap sindrom Reye.
Parasetamol merupakan pilihan lini pertama untuk menurunkan demam dan menghilangkan nyeri. Pemberian parasetamol dibatasi pada anak umur LEBIH dari 2 bulan yang menderita demam >38C dan gelisah atau rewel karena demam tersebut. Dosis parasetamol adalah 10 mg/kgBB per 6 jam
Perawatan penunjang
Anak dengan demam sebaiknya berpakaian tipis, dijaga tetap hangat namun ditempatkan pada ruangan dengan ventilasi baik dan dibujuk untuk banyak minum. Kompres air hangat hanya menurunkan suhu badan selama pemberian kompres. OBAT PENURUN PANAS (ANTIPIRETIK)
Obat antipiretik yang disetujui untuk digunakan pada anak adalah parasetamol dan ibuprofen. Penggunaan asetilsalisilat sangat tidak dianjurkan pada anak usia <15 tahun oleh karena risiko terhadap sindrom Reye.
Parasetamol merupakan pilihan lini pertama untuk menurunkan demam dan menghilangkan nyeri. Pemberian parasetamol dibatasi pada anak umur LEBIH dari 2 bulan yang menderita demam ?38C dan gelisah atau rewel karena demam tersebut. Dosis parasetamol adalah 10 mg/kgBB per 6 jam
Hati-hati saat memberikan obat batuk pilek pada anak karena beberapa obat batuk pilek pada anak juga ada campuran obat penurun panas. Sehingga bila anak diberikan obat penurun panas lagi, maka dosis yang diberikan menjadi berlebih. Pemberian obat penurun panas harus diberikan berdasarkan berat badan anak dan diperlukan sendok obat yang khusus, yang bisa didapatkan dari apotek saat membeli obat tersebut.
KOMBINASI ANTIPIRETIK
Kombinasi dua antipiretik parasetamol dan ibuprofen secara selang seling setiap 4 jam tidak terbukti secara ilmiah memiliki efek antipiretik/analgetik yang lebih kuat dibanding pengguaan satu macam antipiretik. Praktik seperti ini tidak dianjurkan karena sering terjadi kesalahan dosis obat, interval pemberian salah, dan intoksikasi obat karena berlebihan.
Sumber :
Sullivan JE, Farrar HC, The section on Clinical Pharmacology and Therapeutics and Comitte on Drugs, Clinical Report Fever and Antypiretic use in Children, Pediatrics 2011; 127:580-587
Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, WHO
0 Komentar