Bullying

Definisi : Bullying adalah bentuk agresi pada satu atau lebih anak secara berulang yang dengan sengaja mengintimidasi, melecehkan, atau membahayakan secara fisik korban yang dianggap tidak mampu membela dirinya sendiri.

Aspek kunci dari definisi Bullying adalah :
1) Adanya pengulangan dari waktu ke waktu dan
2) Adanya hubungan yang tidak seimbang antara korban dan pelaku. Dimana korban menganggap diri mereka lebih lemah dan tidak mampu membalas pengganggu mereka.

Contoh tindakan Bullying :
• Memanggil korban dengan nama ejekan
• Kontak fisik yang berpotensi mencederai
• Menjadikan sesorang sebagai subjek rumor
• Mengancam korban
• Mengisolasi korban secara sosial

• Mengambil barang barang korban secara paksa

Bullying merupakan masalah umum di seluruh dunia, kira-kira 10% dari anak-anak di Amerika Serikat mengalami bullying. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa 80% – dan 90% anak pre remaja dan remaja yang mengalami bullying mempunyai risiko mengalami gangguan psikologis dan pelecehan fisik berkelanjutan di masa akan datang.
Bullying terjadi lebih sering daripada kebanyakan orang menyadari, karena hanya sekitar  50% anak yang melaporkan pada siapapun bahwa mereka mengalami kondisi tersebut. Anak-anak lebih sering melaporkan terjadinya bullying kepada orang tua di rumah daripada guru di sekolah secara pribadi.
Anak laki-laki umumnya lebih sering terlibat bullying dibandingkan anak perempuan; 14% dari anak laki-laki dan 9% anak perempuan di Amerika Serikat terlibat baik sebagai pengganggu atau korban. Anak perempuan lebih sering menjadi sasaran atau pelaku pasif bullying seperti mengisolasi  secara sosial korban dengan penyebaran gosip dan rumor. Anak laki-laki lebih sering menjadi pelaku atau korban bullying aktif seperti kontak fisik dan intimidasi.

Di Norwegia dan Swedia, bullying dilaporkan terjadi 17% pada siswa di kelas dua dan 4,7% pada siswa kelas sembilan. Data dari seluruh dunia mendukung penelitian ini. Penurunan insidensi bullying ini berkorelasi erat dengan usia pada kedua jenis kelamin. Sayangnya, hampir tidak ada data saat ini untuk bullying yang terjadi pada anak prasekolah, TK, dan kelas satu. Hal ini disebabkan kurangnya data dan lemahnya metodelogi penelitian

Beberapa saran dari Dokter Anak untuk mencegah terjadinya Bullying : (Pediatr. Rev.2000)
1. Pada Korban Bullying

Anak yang  bersifat pasif dan tidak percaya diri sering menjadi korban intimidasi / Bullying. Sehingga untuk mencegahnya adalah dengan membangkitkan rasa percaya diri dari korban. Seperti berdiri dan berjalan dengan tegak, selalu membuat kontak mata dengan lawan bicara, berbicara dengan suara jelas dan keras. Mendorong anak ikut berbagai kegiatan yang dapat membangkitkan rasa percaya diri seperti dalam kegiatan ekstrakurikuler ( Drama, Olahraga) meningkatkan prestasi dan pergaulan dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut.

2. Pada pelaku Bullying 
Dibutuhkan peran serta Guru dan Orang tua murid dalam penyelesaian pertikaian ini. Sehingga komunikasi antara Anak, Orang tua dan Guru harus dijaga baik. Biasanya anak yang menjadi pelaku Bullying berusaha mencari kekuasaan dan pengaruh dalam kehidupan sosial dengan tindakan Bullying. Hal ini harus ditekankan merupakan cara yang salah dan dapat dikenakan sanksi oleh guru maupun orang tua. Selanjutnya guru harus lebih mengawasi anak di sekolah agar Bullying tidak terulang kembali. Seperti memisahkan tempat duduk korban dan pelaku untuk meminimalkan kontak. Membuat peraturan dan hukuman yang tegas pada pelaku. Sehingga dapat meningkatkan kepercayaan pada anak untuk melaporkan tindakan Bullying pada guru. Orang tua di rumah juga harus tegas memberi peringatan, hukuman dan pengawasan pada anak pelaku bullying.

3. Mencegah terjadinya Bullying
Ada tiga konsep kunci sederhana pencegahan Bullying yaitu : 

  • Menghindari tempat kejadian. Berjalan menjauh dari tempat kejadian dan tidak melakukan hal hal yang mengundang terjadinya  pelecehan. 
  • Tunjukkan rasa percaya diri yang kuat dan tetap berperilaku tenang bila menghadapi pelaku.
  • Kerjasama yang baik antara Sekolah dan Masyarakat dalam pengawasan, pelaporan dan tindak lanjut  segala macam bentuk Bullying

Sumber :  Glew G, Rivara F, Feudtner C, Bullying: Children Hurting Children,  Pediatr. Rev.2000 ;21;183-190