Nasehat dari Bapak Mario Teguh :
Sahabatku, Yang kau sukai belum tentu baik bagimu.


Jika untuk mendapatkan yang kau sukai, engkau sering gagal dan menua dalam kekecewaan, maka sebaiknya engkau belajar menyukai yang tak kau sukai.

Lalu temukanlah kesukaan untuk menjadikan dirimu produktif, agar engkau menjadi pribadi dengan kedamaian dan kesejahteraan yang kau sukai.

Sadarilah, Tuhan sering menggunakan yang tak kau sukai sebagai penuntun bagimu.

Dan Engkau yang sedang kecewa, 
Ijinkanlah aku bertanya kepada hati baikmu, Apakah engkau membutuhkan kebaikan orang lain untuk merasa bahagia? Apakah engkau hanya akan berbahagia jika orang lain menjadi seperti yang kau inginkan?

Hari ini, cobalah untuk membebaskan hatimu dari syarat yang berada di luar kemampuanmu untuk memastikan. Mampukanlah hatimu untuk menemukan kegembiraannya sendiri di tengah kepalsuan dan kekejian orang lain.

Karena, Sesungguhnya syarat utama bagi kebahagiaanmu bukanlah kesetiaan orang lain yang sering palsu itu, tapi kesetiaanmu untuk melibatkan hati dan pikiranmu sendiri kepada yang baik-baik saja.

Bersyukurlah. Pengkhianatan ini adalah cara pedih untuk menyelamatkanmu dari kepedihan yang lebih parah dan lebih panjang. Maka berpikirlah dengan lebih sehat, agar hatimu tak perlu dipedihkan untuk mengerti. Segera setelah kepedihan ini, akan datang pembahagiaanmu.

Tuhan mempertemukan kita dengan orang yang salah sebelum memperkenalkan kita kepada orang yang tepat.

Maka bersyukurlah, walau pun sulit melupakan sakitnya, jika orang berlaku tidak jujur dan tidak setia kepada Anda. Sesungguhnya Anda sedang diselamatkan dari hubungan yang tidak mendamaikan.

Kita dipisahkan dari orang yang tidak jujur, agar kita menghargai kejujuran orang lain kepada kita, dan agar kita berfokus untuk setia kepada kejujuran.

Perpisahan karena keburukan, akan menuntun kepada pertemuan yang lebih baik. Bersabarlah. Yang lebih baik sedang dalam perjalanan menemui Anda yang  membaikkan diri.


Mario Teguh