I Protest
I Protest against disrespect of Our Beloved Prophet Mohammad
Ini merupakan pernyataan resmi saya sebagai seorang Blogger Muslim terkait dengan kondisi umat akhir akhir ini yang terpicu dengan sebuah film berjudul Innocence of Moslem.
Dan sebenarnya besar harapan saya bahwa pemerintah Indonesia sebagai negara berpenduduk Islam terbanyak tanpa harus di desak desak atau dipicu dengan berbagai aksi demo (yang berisiko memancing keributan, masuknya provokator serta jatuhnya korban anak bangsa). Segera melayangkan protes keras kepada pemerintah Amerika yang membiarkan pembuatan film menghina Islam tersebut. Film tersebut harus segera ditarik dari peredaran dan segera meminta maaf kepada umat Islam diseluruh didunia. Karena apapun jenisnya, baik slogan, tulisan, film ataupun orasi tentunya tidak layak bila sudah menyinggung agama dan dasar kepercayaan orang lain. Dalam hal ini terutama yang menyinggung syarat sahnya Islam yaitu kalimat syahadatain : Asyhadu alla ilaaha illallah, Wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. ( Saya bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul (utusan) Allah.
Dan sungguh ironis bila penghinaan atas nabi ini mereka sebut dengan "Kebebasan berbicara" : When you attack black people, They call it "Racialism", When you attack Jewish people, They call it "Anti-semitism", When you attack Women, They call it "Gender discrimination", When you attack Homosexuality, They call it "Intolerance", When you attack your Country, They call it "Terrorism", When you attack a Religious sect, they call it "Hate speech", But when They attack at the dignity of our Prophet MUHAMMAD : They call it "Freedom of Expression"
Sebagai umat Muslim, sebenarnya kita sudah memiliki prinsip akidah berkaitan dengan hubungan kita dengan non muslim. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Qur'an Surah Al Kafirun ayat 1-6 :
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ ﴿١﴾ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ ﴿٢﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٣﴾ وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ ﴿٤﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٥﴾ لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ ﴿٦
“Katakanlah: “Hai orang-orang kafir, (1) Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. (2) Dan kamu bukan penyembah Rabb yang aku sembah. (3) Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, (4) dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Rabb yang aku sembah. (5) Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku (6)”.
Sehingga menurut Ust Felix Siauw (Detik Islam.com) : Sikap "minimal" kita adalah marah atas penghinaan terhadap Nabi | kemudian suarakan itu sampai berhenti penghinaan thd Nabi. Tapi marah tentu BUKAN dengan caci maki, apalagi dengan membalas menghina hina Nabi agama lain | ada marah yang elegan, ada cara yang disyariatkan. tapi kalo sampe umat Muslim santai santai saja saat tau Nabinya dihina? | kita doakan aja deh agar saudara kita itu kembali ke jalan lurus... Sedangkan “marah elegan” itu adalah marah tanpa balas mencaci dan mendidik agar mereka berhenti menghina, serta mengingatkan konsekuensi kalau mereka nggak berhenti, | bahwa di dalam Islam ada hukuman mati, bagi yg menghina Nabi dan nggak berhenti saat sudah dinasihati
Soal pengalihan isu: “pemboman dubes AS gara2 penghinaan nabi? bakar bendera? | eh, itu nggak kan terjadi kalau nggak ada penghinaan, banyak orang bahas tentang AKIBAT masalah penghinaan terhadap Nabi | tapi abai terhadap PENYEBAB masalahnya adl penghinaan itu sendiri
Ya kalo nggak mau ada Muslim yg marah | jangan hina Nabi mereka, jangan publikasikan, mudah banget kan? You mention about the killing, flag burning and bombing | but you forgot who started it in the first place. Kalau kita nggak setuju demokrasi, langsung dicap teroris | mereka hina Nabi, alasan “ini HAM dan demokrasi” | pinter banget berkilahnya…
Sebagai hamba muslim yang penuh dengan kekurangan dan tak pernah luput dari kesalahan, Saya mohon maaf bila ada kata yang salah dalam tullisan ini dan saya mendoakan agar umat Muslim di tanah air tetap bersatu, dan bersabar menghadapi cobaan ini. Tunjukan pada dunia tentang kebesaran Islam, termasuk dalam respon menghadapi berbagai penghinaan yang ditujukan kepadanya. Dan semoga Allah SWT selalu memberi petunjukNya dalam setiap pikiran dan tindakan kita...Aminn ya Rabbal Alamin.....
Ini merupakan pernyataan resmi saya sebagai seorang Blogger Muslim terkait dengan kondisi umat akhir akhir ini yang terpicu dengan sebuah film berjudul Innocence of Moslem.
Dan sebenarnya besar harapan saya bahwa pemerintah Indonesia sebagai negara berpenduduk Islam terbanyak tanpa harus di desak desak atau dipicu dengan berbagai aksi demo (yang berisiko memancing keributan, masuknya provokator serta jatuhnya korban anak bangsa). Segera melayangkan protes keras kepada pemerintah Amerika yang membiarkan pembuatan film menghina Islam tersebut. Film tersebut harus segera ditarik dari peredaran dan segera meminta maaf kepada umat Islam diseluruh didunia. Karena apapun jenisnya, baik slogan, tulisan, film ataupun orasi tentunya tidak layak bila sudah menyinggung agama dan dasar kepercayaan orang lain. Dalam hal ini terutama yang menyinggung syarat sahnya Islam yaitu kalimat syahadatain : Asyhadu alla ilaaha illallah, Wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. ( Saya bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul (utusan) Allah.
Dan sungguh ironis bila penghinaan atas nabi ini mereka sebut dengan "Kebebasan berbicara" : When you attack black people, They call it "Racialism", When you attack Jewish people, They call it "Anti-semitism", When you attack Women, They call it "Gender discrimination", When you attack Homosexuality, They call it "Intolerance", When you attack your Country, They call it "Terrorism", When you attack a Religious sect, they call it "Hate speech", But when They attack at the dignity of our Prophet MUHAMMAD : They call it "Freedom of Expression"
Sebagai umat Muslim, sebenarnya kita sudah memiliki prinsip akidah berkaitan dengan hubungan kita dengan non muslim. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Qur'an Surah Al Kafirun ayat 1-6 :
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ ﴿١﴾ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ ﴿٢﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٣﴾ وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ ﴿٤﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٥﴾ لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ ﴿٦
“Katakanlah: “Hai orang-orang kafir, (1) Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. (2) Dan kamu bukan penyembah Rabb yang aku sembah. (3) Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, (4) dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Rabb yang aku sembah. (5) Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku (6)”.
Jadi sebenarnya Islam tidak pernah mencari musuh, tapi Islam tidak akan diam saja jika disakiti musuh.Untuk lebih lengkapnya mengenai Hukum Menghina Rasul SAW bisa di di baca di link tersebut (via detik Islam.com)
Sehingga menurut Ust Felix Siauw (Detik Islam.com) : Sikap "minimal" kita adalah marah atas penghinaan terhadap Nabi | kemudian suarakan itu sampai berhenti penghinaan thd Nabi. Tapi marah tentu BUKAN dengan caci maki, apalagi dengan membalas menghina hina Nabi agama lain | ada marah yang elegan, ada cara yang disyariatkan. tapi kalo sampe umat Muslim santai santai saja saat tau Nabinya dihina? | kita doakan aja deh agar saudara kita itu kembali ke jalan lurus... Sedangkan “marah elegan” itu adalah marah tanpa balas mencaci dan mendidik agar mereka berhenti menghina, serta mengingatkan konsekuensi kalau mereka nggak berhenti, | bahwa di dalam Islam ada hukuman mati, bagi yg menghina Nabi dan nggak berhenti saat sudah dinasihati
Soal pengalihan isu: “pemboman dubes AS gara2 penghinaan nabi? bakar bendera? | eh, itu nggak kan terjadi kalau nggak ada penghinaan, banyak orang bahas tentang AKIBAT masalah penghinaan terhadap Nabi | tapi abai terhadap PENYEBAB masalahnya adl penghinaan itu sendiri
Ya kalo nggak mau ada Muslim yg marah | jangan hina Nabi mereka, jangan publikasikan, mudah banget kan? You mention about the killing, flag burning and bombing | but you forgot who started it in the first place. Kalau kita nggak setuju demokrasi, langsung dicap teroris | mereka hina Nabi, alasan “ini HAM dan demokrasi” | pinter banget berkilahnya…
Sebagai hamba muslim yang penuh dengan kekurangan dan tak pernah luput dari kesalahan, Saya mohon maaf bila ada kata yang salah dalam tullisan ini dan saya mendoakan agar umat Muslim di tanah air tetap bersatu, dan bersabar menghadapi cobaan ini. Tunjukan pada dunia tentang kebesaran Islam, termasuk dalam respon menghadapi berbagai penghinaan yang ditujukan kepadanya. Dan semoga Allah SWT selalu memberi petunjukNya dalam setiap pikiran dan tindakan kita...Aminn ya Rabbal Alamin.....
0 Komentar