A Box to Heaven
Oleh dr Vicka Farah Diba
Masih dengan tema dan kata kunci yang sama, yaitu "KOTAK". Kali ini saya mencoba menciptakan sebuah "kotak" yang fungsinya hampir sama dengan kotak pengaduan masalah, seperti yang sering kita jumpai di kantor kantor atau pusat perbelanjaan. Hanya saja kotak ini tidak kita tujukan kepada supervisor, atasan, sahabat, orang tua atau manusia manapun, tetapi kita tujukan langsung hanya kepada TUHAN, So... I called it "A box to Heaven " Kotak ini berfungsi sebagai tempat untuk menceritakan semua masalah masalah kita tadi, termasuk juga semua perasaan kecewa dan sakit yang tidak mungkin lagi kita selesaikan dan simpan sendiri. Tapi hanya kepadaNya kita bisa pasrahkan dan mohon bantuan penyelesaian.
Dalam kehidupan seorang manusia, tidak kita pungkiri bahwa kadang ada satu waktu dimana kita bisa jatuh tanpa ada harapan. Apa yang sudah kita usahakan dengan sebaik baiknya, tapi ternyata kenyataan yang kita dapat tidak seindah yang diharapkan. Cinta dan kasih sayang yang tulus diberikan, tapi ternyata hanya berbalas pengkhianatan dan luka yang mendalam. Kemanakah kita menceritakan semua perasaan dan permohonan pertolongan itu??
Hasbunallah wani'mal wakil : Cukuplah Allah sebagai penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik tempat bersandar. (QS Ali `Imran (3): 173)Maka, berceritalah dan mintalah pertolongan hanya kepada Rabbmu. Ceritakan apa saja yang menjadi beban dan kekecewaanmu, ceritakan apa saja yang sudah tak sanggup lagi dirimu atau manusia manapun menyelesaikannya, lalu masukkan semuanya ke dalam KOTAK. Just put it all in the "BOX". Kemudian pasrahkan dan berdoalah hanya kepada Allah SWT, lalu LUPAKAN semuanya. Berjanjilah pada diri sendiri untuk melupakan dan MEMAAFKAN apa saja dan siapa saja yang menyakiti dirimu, apa saja yang menurutmu tidak adil menimpamu, apa saja harapan dan cita cita yang tidak pernah tercapai, apa saja masalah yang tidak sanggup lagi engkau selesaikan, karena semuanya sudah ada di dalam KOTAK dan sudah kita serahkan kepada ALLAH SWT. Bukan berarti kita menyerah, sama sekali TIDAK teman... Kita sudah berusaha semaksimal yang kita bisa, kita sudah melakukan yang terbaik yang kita mampu, kita sudah mencintai dengan sungguh sungguh, tapi kita sebagai manusia tetap punya keterbatasan, sehingga kita meminta pertolongan dan keadilan hanya kepadaNya, karena sesungguhnya:
Dan karena Allah juga berkata bahwa : “Mintalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan.” (QS. Al-Mu’min: 60).
“Barangsiapa yang berdo’a kepada-ku, pasti akan ku-kabulkan, dan siapa yang memohon kepada-ku, pasti akan ku-beri,dan siapa yang mohon ampun kepada-ku pasti akan ku ampuni”. (HR.Bukhari, Muslim, Maliki, Tirmidzi ).
Hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan (QS Albaqarah : 210). Lalu percayalah bahwa Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (QS Al Insyirah : 5-6).
I will do what I can do.
I will not complain about what I cannot do.
And only then I can grow and be able to do what I used to be unable to do.
Today, I will do what I can do
-Mario Teguh-
Kemudian hari berikutnya katakanlah kepada dirimu sendiri lagi, bahwa :
Today I will be strong and decisive.
I will not allow unimportant matters to take priority over the needs of my family and friends to feel loved and well cared for by me.
I will only allow good feelings to enter my heart, and good thoughts to dwell in my mind.
I will decide if anything is important enough to make me worried.
And if I find something important to be sad about, I will choose not to be sad, because sadness will only drain my energy.
Today I will be strong and decisive, because I am strong and responsible for my own happiness.
And if I want to continually build my strengths, I will have to take decisive actions.
Today I will be strong and decisive.
Life is not about torturing yourself to get what will make you happy, but about living happily to make your life meaningful.
-Mario Teguh – Loving you all as always
2 Komentar
Bagus, lebih dari sekedar "kotak obat"
BalasHapusSlm,ZRs
Baru kepikiran nih, kalau bisa jadi "kotak obat" juga ^_^d thanx bro @ZRS
BalasHapus