Supositoria adalah sediaan padat yang umumnya berbentuk peluru atau torpedo yang penggunaannya dapat melalui beberapa cara yaitu melalui rektal (anus), vagina, atau uretra (saluran kencing). Tapi yang umumnya digunakan pada bayi dan anak adalah supositoria yang melalui rektal (anus), Supositoria ini mudah meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh.

Supositoria biasanya diberikan pada pasien yang sedang tidak sadarkan diri, pasien yang jika menerima sediaan oral akan muntah, pasien bayi dan anak, serta dalam keadaan tidak memungkinkannya diberikan obat suntik (parenteral). Pada pasien bayi dan anak supositoria ini digunakan sebagai obat anti kejang atau penurun panas secara cepat. 

Penyimpanan Supositoria

  1. Penyimpanan supositoria dalam wadah tertutup baik dan pada suhu yang berkisar 2’C-8’C serta terlindung dari cahaya.
  2. Disarankan pada orang tua yang mempunyai anak dengan riwayat Kejang Demam atau Epilepsi, untuk menyediakan supositoria penurun panas atau supositoria anti kejang sebagai persediaan obat di rumah.

Cara penggunaan Supositoria :

  1. Cuci tangan Anda sampai bersih dengan air sabun
  2. Keluarkan supositoria dari kemasan dan basahi sedikit dengan air bersih
  3. Bila supositoria terlalu lembek, maka dinginkan lebih dahulu dala leari es selama 30 menit, atau rendam dalam air dingin sebelum membuka kemasan. 
  4. Atur posisi tubuh anak berbaring menyamping dengan kaki bagian bawah diluruskan, sementara kaki bagian atas ditekuk ke arah perut
  5. Angkat bagian atas dubur untuk menjangkau daerah anus.
  6. Masukan supositoria, ditekan dan ditahan dengan jari telunjuk sampai betul betul masuk ke bagian otot sfinkter rektum (sekitar 0,5 – 1 inci dari lubang dubur). Jika tidak dimasukan sampai bagian otot sfinkter, supositoria akan terdorong keluar lagi dari lubang dubur
  7. Tahan posisi tubuh anak agar tetap berbaring menyamping dengan kedua kaki menutup selama kurang lebih 5 menit untuk menghindari supositoria terdorong keluar.

 

Pelayanan Informasi Obat, Instalasi Farmasi RS Santa Maria