Dalam masa pendidikan saya yang panjang, saya sudah sering bertemu dengan orang orang luar biasa yang smart, disiplin, pekerja keras, konsisten namun tetap humble (rendah hati). Sehingga menurut penilaian saya, sosok seorang Dahlan Iskan juga termasuk salah satu diantaranya. He's real, He's not only from the textbook. Beliau memang orang yang smart and humble. Segala tingkah laku beliau (naik ojek, kemana mana selalu pake sepatu kets, makan di warteg, menginap di rumah orang desa, membuka palang pintu tol, membersihkan kamar mandi umum) yang dinilai "kontroversial" dan diberitakan di media massa bukan sekedar cari popularitas atau cari massa, tapi saya percaya memang sesungguhnya berasal dari kepribadian beliau. Karena memang banyak orang orang luar biasa yang saya temui melakukan hal hal sederhana tersebut yang mungkin bagi orang orang tertentu disebut "tidak biasa". 

Kemudian bila kita ikuti, di dalam perjalanan karir dan tugasnya mulai dari seorang reporter surat kabar kecil di Samarinda, wartawan majalah Tempo, lalu menjadi pimpinan surat kabar Jawa pos, kemudian menjadi Dirut PLN dan Menteri BUMN saat ini, Pak Dahlan juga banyak melakukan perubahan perubahan yang selain menghasilkan sukses luar biasa, kadang juga menuai kontroversial (Baca : Profil Dahlan Iskan).  Dan saat ini, beliau sedang menghadapi ujian sebagai "The Real Survivor" bukan dalam melawan penyakit, tetapi dalam melakukan PERUBAHAN. Anda tentunya sudah mendengar atau melihat berita dari berbagai media massa, terkait dengan konflik DPR vs Dahlan Iskan yang sedang heboh saat ini. Bagaimana klarifikasi beliau menghadapi "serangan balik" dari Dewan terhormat (Selasa, 13 November 2012), Bisa Anda baca sendiri dari tulisan beliau : Temuan Inefisiensi yang Mestinya Melebihi Rp 37 Triliun

Dari berbagai sumber berita itu tentunya Anda bebas menilai dan berpendapat. Karena sebagai masyarakat yang cerdas, kita sebenarnya sudah tahu betul dengan adanya "dosa massal" yang terjadi di setiap tingkat masyarakat maupun pemerintahan. 
Namun pertanyaannya ; Apakah kita akan terus melakukan dosa yang sama? 
Hanya karena semua orang melakukan dan karena perbuatan itu sudah dianggap "biasa"? Saya rasa kok TIDAK. Walau memang perubahan itu sulit, karena merubah diri sendiri saja belum tentu mudah, apalagi merubah orang lain. Namun bagaimanapun sulit dan resikonya, saya sangat mendukung perubahan menuju kebaikan yang dilakukan oleh siapa saja. Risiko menjadi "aneh" itu memang bisa terjadi, karena ada suatu perumpaan pahit tapi nyata ; 
"Bahwa di dunia orang gila, maka orang waraslah yang justru akan terlihat aneh" 
Sehingga mari kembali ke hati nurani kita masing masing dan evaluasi diri sendiri, lalu berdoa semoga kita termasuk ke dalam orang orang yang mencintai perbaikan, mendukung orang yang melakukan perbaikan. dan MENJADI orang yang melakukan perbaikan. Aminnn....Ya Rabbal Alamin... Berikut salah satu catatan Dahlan Iskan yang menjadi sumber inspirasi saya dan tayangan profil beliau dalam acara Kick Andy Show, Enjoy..... ^_^

CATATAN DAHLAN ISKAN
Jika semua yang kita kehendaki terus kita MILIKI, darimana kita belajar IKHLAS
Jika semua yang kita impikan segera TERWUJUD, darimana kita belajar SABAR
Jika setiap doa kita terus DIKABULKAN, bagaimana kita dapat belajar IKHTIAR.

Seorang yang dekat dengan Tuhan, bukan berarti tidak ada air mata
Seorang yang taat pada Tuhan, bukan berarti tidak ada kekurangan
Seorang yang tekun berdoa, bukan berarti tidak ada masa sulit
Biarlah Tuhan yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita, karena Dia tahu yang tepat untuk memberikan yang terbaik.

Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETULUSAN
Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kamu sedang belajar KEIKHLASAN
Ketika hatimu terluka sangat dalam.., maka saat itu kamu sedang belajar tentang MEMAAFKAN.
Ketika kamu lelah dan kecewa, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KESUNGGUHAN
Ketika kamu merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETANGGUHAN
Ketika kamu harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KEMURAHAN HATI.

Tetap semangat….
Tetap sabar….
Tetap tersenyum…..
Karena kamu sedang menimba ilmu di UNIVERSITAS KEHIDUPAN 

TUHAN menaruhmu di “tempatmu” yang sekarang, bukan karena “KEBETULAN”
Orang yang HEBAT tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan
MEREKA di bentuk melalui KESUKARAN, TANTANGAN & AIR MATA.
______
(Disadur dari Buku "Sepatu Dahlan Iskan")