pneumonia3

PNEUMONIA BALITA

Pengertian
Pneumonia Balita adalah penyakit infeksi yang menyerang paru-paru yang ditandai dengan batuk disertai nafas cepat dan atau napas sesak pada usia balita (0-< 5 tahun). 

Penyebab : WHO dan UNICEF mensinyalir penyebab utama pneumonia 50% terkait Streptococcus pneumoniae dan 20% disebabkan Haemophillus influenzae type B (Hib).

Streptococcus pneumoniae

IPD adalah kependekan dari Invasive Pneumococcal Disease atau penyakit berat akibat infeksi Pneumokokus (Streptococcus pneumoniae). Kuman ini bisa menyebabkan infeksi saluran napas atas dan menimbulkan Komplikasi seperti pneumonia (radang paru-paru), infeksi telinga tengah (otitis media) atau meningitis (radang selaput otak). Cara penularan kuman terjadi melalui percikan kecil dahak dan lendir saluran napas atas. Dan, populasi yang paling berisiko tertular penyakit ini adalah anak kecil (di bawah usia 2 tahun) yang hidup di lingkungan kumuh

Tanda-tanda pneumonia pada balita : Batuk disertai napas cepat

pneumonia3

Menghitung Napas : 
Lihatlah gerakan napas yang nampak jelas di dada atau perut anak. Menghitung nafas harus dalam keadaan anak tenang (jangan dalam kondisi anak menangis). Perhatikan gambar dibawah : 

pneumonia4

Dianggap napas cepat bila : 

  • Kurang dari 2 bulan hitungan napas 60 kali permenit atau lebih
  • 2 bulan sampai 12 bulan hitungan napas 50 kali per menit atau lebih
  • 12 bulan sampai 5 tahun hitungan napas 40 kali per menit atau lebih

Cara penularan dan faktor risiko :

  1. Tertular oleh penderita batuk 
  2. Imunisasi tidak lengkap
  3. Kurang gizi serta pemberian ASI yang tidak memadai
  4. Pencemaran udara dalam rumah. Kebiasaan ibu menggendong bayi/anak saat memasak, sehingga anak/bayi menghirup asap dapur. 
  5. Tinggal di lingkungan yang tidak sehat (kebiasaan merokok di dalam rumah dan ventilasi rumah tidak memenuhi syarat sehingga sirkulasi udara dan pencahayaan tidak bagus)

pneumonia

Cara Pencegahan Pneumonia

  1. Jauhkan balita anda dari penderita batuk
  2. Lakukan imunisasi lengkap di posyandu ataupun di Puskesmas
  3. Berikan ASI pada bayi/ anak usia 0-2 tahun
  4. Bersihkan lingkungan rumah terutama ruangan tempat tinggal balita anda, serta usahakan ruangan memiliki udara bersih dan ventilasi cukup 
  5. Jauhkan bayi dari asap, debu, serta bahan- bahan lain yang mudah terhirup oleh balita Anda seperti asap rokok, asap dari tungku, asap dari obat nyamuk bakar, asap dari kendaraan bermotor ataupun pencemaran lingkungan udara lainnya.
  6. Jika Pneumonia segera rujuk ke petugas kesehatan

pneumonia2

Vaksin Pneumonia
Pencegahan pneumonia juga dapat dilakukan dengan pemberian vaksin pneumonia / Pneumococcal Vaccine (PCV). Untuk saat ini, vaksin Pneumonia yang dijual sekitar Rp 800 ribu tersebut belum masuk ke dalam daftar imunisasi wajib dan tidak disubsidi pemerintah, sehingga disebut sebagai imunisasi tidak wajib atau ‘hanya’ dianjurkan saja. Akan tetapi, bila dana tidak menjadi masalah bagi Anda, silakan imunisasikan si kecil.
Manfaat Imunisasi Pneumokokus adalah menyediakan perlindungan terhadap 7 serotipe bakteri Streptococcus pneumoniae sehingga melindungi tubuh dari bakteri pneumokokus yang bisa menyebabkan meningitis, pneumonia, dan infeksi telinga. Waktu pemberian: Umur 2, 4, 6 bulan, serta antara 12 – 15 bulan. Catatan khusus: Bila Ibu belum memberikannya hingga usia anak di atas 1 tahun, PCV hanya diberikan dua kali dengan interval 2 bulan. Jika usia anak sudah 2 – 5 tahun, PCV hanya diberikan 1 kali.

imunisasi2014

jadwal-imunisasi-IDAI-2014

Untuk perawatan di rumah :

  1. Tingkatkan pemberian makanan bergizi dan tetap beri ASI.
  2. Beri minum lebih banyak dari biasanya.
  3. Bila badan anak panas kompres dengan air hangat dan jangan memakai selimut dan pakaian tebal.
  4. Jika anak menderita batuk, berikan obat batuk tradisional seperti campuran 1 sendok teh jeruk nipis dengan 2 sendok teh kecap/madu diberikan 3-4 kali sehari (untuk umur > 1 tahun).
  5. Jika hidungnya tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidungnya denngan sapu tangan bersih.
  6. Segera bawa ke petugas kesehatan bila kondisi balita bertambah parah atau sudah masuk.

Sumber : Pneumonia, Buku seri Kesehatan Anak, Kemkes 2010