Indahnya Negeriku (1) : Danau Toba dan Samosir
Travelling tips : Less than 48 hours at the most visited place in Indonesia
Memang sih, idealnya kita kalau mau travelling itu menyediakan waktu khusus dan planning yang jelas jauh jauh hari supaya lebih puas dan santai menikmati liburan kita. Namun ada juga kalanya kita hanya punya waktu berkunjung singkat di suatu kota, serta tidak punya banyak waktu untuk mengunjungi berbagai tempat wisata di kota tersebut. Maka tentunya kita harus mengatur waktu dengan baik serta memilah dan memilih suatu tempat wisata paling khas dan wajib dikunjungi di tempat tersebut. Baik untuk menikmati pemandangan alamnya, wisata kuliner dan membeli buah tangan khas daerah tersebut. Nah buat siapa saja yang hanya punya waktu less than 48 hours visit di suatu tempat, saya mencoba memberikan ulasan travelling tips : less than 48 hours at the most visited place in Indonesia.
Kota pertama yang akan saya ulas adalah Medan, Sumatera Utara.
Anda sedang berkunjung ke kota Medan? Jika Anda masih punya waktu 2x24 jam, maka saya sarankan Anda harus mengunjungi Danau Toba dan Pulau Samosir. Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Danau ini merupakan danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir.Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang, Berastagi dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Legenda daerah mengenai terjadinya Danau Toba dapat juga dibaca disini Lake Toba.
Perjalanan ke Danau Toba dapat Anda mulai dengan menyewa sebuah mobil dan seorang supir. Karena perjalanan cukup melelahkan, yaitu waktu tempuh 5 jam dengan kondisi jalan cukup sempit dan padat dari kota Medan, serta mulai berkelok kelok menuju Parapat, maka saya sarankan Anda menginap semalam di kota Parapat, suatu kota kecil nan indah di tepi Danau Toba. Ada banyak hotel dan penginapan di kota Parapat. Tapi bila Anda mencari hotel dengan pemandangan terbaik ke arah Danau Toba, maka saya sarankan Anda menginap di Hotel Niagara Parapat Medan. Hotel Niagara ini terletak di atas bukit di kota Parapat, sehingga Anda dapat menikmati pemandangan indah Danau Toba dari atas. Berikut beberapa foto kami ketika menginap di Hotel Niagara Parapat.
Well.... Sudah puas istirahat dan foto foto di Hotel Niagara :) Maka marilah kita turun ke bawah, menikmati indahnya pemandangan Danau Toba lalu kemudian menyeberang ke Pulau Samosir, Yay!
Untuk menyeberang ke Pulau Samosir, kota Parapat sendiri memiliki dua pelabuhan, yakni Ajibata dan Tiga Raja. Pelabuhan Ajibata menyediakan dua jenis transportasi air yakni menggunakan ferry dan kapal motor. Pelabuhan Tiga Raja menyediakan hanya kapal motor saja. Banyak rute penyeberangan yang dilayani oleh kapal motor seperti : onan runggu, nainggolan, tuk-tuk, tomok, dll. Namun untuk ferry hanya menuju Tomok. Karena kami menyebrang tanpa mobil, alias menyeberang hanya orangnya saja, maka kamipun menuju ke pelabuhan Tiga Raja untuk naik kapal motor ke Tomok, Pulau Samosir. Harga menyeberang menuju Tomok menggunakan kapal motor dikenakan Rp.5000/orang. Menuju tomok memakan waktu sekitar 45 menit menggunakan kapal motor, dan sekitar 1 jam jika menggunakan Ferry. Anda jangan membayangkan sebuah pelabuhan besar ketika menuju Pelabuhan Tiga Raja, pelabuhan ini ternyata sangat sederhana dan bergabung dengan pasar tradisional rakyat yg sempit dan ramai. Sambil menyeberang dengan kendaraan rakyat ini, Anda kemudian bisa menikmati pemandangan Danau Toba yang Subhanallah, sangat indah tiada duanya :)
Danau Toba
Kapal motor untuk menyeberang ke Samosir
Pelabuhan Tomok, Samosir
Wisman yg sedang menikmati indahnya DanTob :)
Nelayan di Danau Toba
Setelah menempuh perjalanan selama 45 menit dengan kapal motor dari Tiga Raja dan menikmati indahnya Danau Toba. Finally, sampailah kami di Tomok, Samosir. Daerah Tomok adalah pintu gerbang pulau Samosir. Di tempat ini ada tiga tempat wisata yakni : Rumah adat dan Patung sigale gale, Kuburan raja raja kuno dan Museum. Setelah kita berjalan menyusuri gang sempit yang kanan kirinya dipenuhi para penjual souvenir akhirnya sampailah kami ke Rumah adat orang Batak dan tempat pertunjukan boneka si Gale-gale. Sejarah mengenai pertunjukan boneka si Gale-gale ini dapat Anda baca lengkapnya di Dongeng Anak Negeri.
Wayangnya orang Batak : Si Gale-gale
Berkenalan dgn bocah Samosir berambut pirang :D
Setelah melawat di kedua tempat wisata tadipun kami lalu kembali menyeberang pulang ke Parapat. Pada sesi lawatan ini, kami memang tidak berkunjung ke makam raja dan museum. Namun kami sudah cukup puas menikmati perjalanan ini. Dalam perjalanan pulang, tidak lupa kami singgah di wisata kuliner khas daerah Pematang Siantar yaitu RM Beringin, untuk menikmati burung puyuh goreng yang maknyuss rasanya :D
Setelah sampai di Medan, maka waktunya membeli oleh-oleh sebelum pulang ke kota asal. Buat saya, oleh oleh khas dari Medan terfavorit adalah Bolu Meranti. Pokoknya yummy banget deh bolu yg satu ini, terutama Bolu Meranti Keju. Cocok buat teman ngopi atau teh :)
Finally, last but not least... Saya berterimakasih banget buat sahabat saya dr Erni Tan SpOG (Alumnus Fatima University Medical Centre, Manila Filipina, sekarang bertugas di Murni Teguh Memorial Hospital, Medan) yang udah nemeni saya selama di Medan dan jalan jalan ke Danau Toba :) Till we meet again...
3 Komentar
tulisan yang menarikk...
BalasHapusharusnya anda berkunjung juga ke tuk-tuk.
Lebih indah dari tomok maupun parapat.
NB:pengalaman pribadi,udah gede disamosir tepatnya dituktuk.
Hehehehehe
tulisan yang menarikk...
BalasHapusharusnya anda berkunjung juga ke tuk-tuk.
Lebih indah dari tomok maupun parapat.
NB:pengalaman pribadi,udah gede disamosir tepatnya dituktuk.
Hehehehehe
terimakasih buat sarannya @bang dedy :) kemaren waktunya mepet sekali, jadi ndak sempet :D
BalasHapus