Putri Abu Abu
Putri Abu Abu
Oleh Vicka Farah Diba
Alkisah, hiduplah seorang Putri dari Negeri Pelangi. Dia adalah putri tunggal dari pasangan Raja dan Ratu Pelangi. Selain cantik, Putri Pelangi juga pintar serta menyukai dongeng dan lagu lagu. Putri Pelangi selalu riang gembira bermain dan belajar bersama siapa saja. Keberadaanya membuat siapapun di sekelilingnya selalu gembira dan ceria. Tak jauh dari Negeri Pelangi, di sebuah pegunungan bersalju hiduplah seorang Penyihir jahat yang sangat sakti. Dia mendapatkan kekuatan dengan menculik putri putri raja dan mengurung mereka di dalam gelas gelas kaca. Sang Penyihir tidak pernah menampakkan wujud aslinya. Dia selalu berpenampilan sebagai Pangeran tampan yang baik dan mempesona. Sehingga tak heran banyak putri putri raja tertipu dan tertangkap menjadi tawanannya. Pangeran penyihir telah lama mendengar dan mengamati Putri Pelangi melalui kuali sihirnya, dia mempelajari semua hal yang disukai Putri Pelangi agar dapat memikat lalu menawannya.
Hingga akhirnya, sang penyihir atas nama Pangeran dari Negeri Salju mengundang Putri Pelangi datang ke kerajaannya. Di istana Negeri Salju, Putri Pelangi disambut dengan sopan dan baik oleh Pangeran Penyihir. Putri diajak berkeliling melihat taman istana yang indah, perpustakaan istana yang lengkap dengan buku dari seluruh dunia serta Kamar Langit dimana sejuta bintang dan planet bisa dilihat kapan saja. Putri Pelangi juga dijamu dengan makanan lezat serta hiburan lagu dan tarian indah dari Negeri Salju. Pangeran Penyihir memahami apa yang disukai oleh Putri Pelangi dan Putri Pelangipun memang sangat senang dan terpesona.
Akan tetapi Putri Pelangi juga tidak bodoh. Dia meragukan apa yang menjadi maksud sang Pangeran sesungguhnya. Sehingga Putri Pelangi kemudian meminta ijin untuk berkeliling melihat Istana Salju sendirian. Sang Putri yang cermat kemudian melihat sebuah ruangan kecil yang tersembunyi di bawah tangga. Tanpa sepengetahuan Pangeran dan penjaganya, Putri memasuki ruangan itu. Putri Pelangi kemudian sangat terkejut ketika melihat dinding lemari berisi ratusan gelas kaca tempat menawan putri putri kerajaan dari negeri tetangga. Putri putri di dalam gelas kaca itu kemudian saling berteriak meminta tolong dan memperingatkan Putri Pelangi terhadap Pangeran Penyihir jahat.
Putri Pelangi lalu berusaha memecahkan gelas gelas kaca itu untuk membebaskan putri putri yang tertawan di dalamnya. “Prang!!” pecahlah beberapa gelas kaca ke lantai dan terbebaslah jiwa putri putri di dalamnya. Ketika gelas kaca pecah, datanglah Pangeran Penyihir. Dia sangat marah karena merasakan kekuatannya menurun dan kemudian berusaha mencegah usaha Putri Pelangi. Namun terlambat, hampir semua gelas telah dipecahkan sehingga sang Penyihir yang hampir musnah itu kemudian lenyap ke dalam cermin dan menyeret serta jiwa bahagia Putri Pelangi serta mengutuknya menjadi Putri Abu abu yang akan selalu kesepian dan menebarkan kesedihan dimana saja ia berada sampai kutukan dapat dihapuskan.
Putri Pelangi yang cantik, kini berubah menjadi Putri Abu abu. Ia selalu bersedih dan menyanyikan lagu kesedihan. Siapapun yang menatap Putri Abu abu akan membatu. Bahkan tanaman dan bunga bunga yang dilaluinya menjadi layu dan membeku. Negeri Pelangi yang indah dan penuh warna kini telah berubah diselimuti salju dingin dan mendung tebal karena Putri Abu abu dan nyanyiannya.
Tak jauh dari Negeri Pelangi, terdapat sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang Raja bijaksana. Raja dan Ratu mempunyai rakyat dan prajurit yang setia pada mereka. Diantaranya, mereka sangat menyayangi seorang pemuda yatim piatu pengurus kuda istana yang jujur dan rajin bekerja. Sang Raja merasa terganggu dengan perubahan yang terjadi di Negeri Pelangi. Tidak ada lagi hasil pertanian maupun buku buku yang diperdagangkan dari Negeri Pelangi. Rajapun kemudian membentuk pasukan khusus untuk membebaskan Negeri Pelangi dari kutukan yang menyelimutinya. Tak lupa, ia mengajak pemuda jujur kepercayannya untuk berangkat bersama.
Memasuki perbatasan Negeri Pelangi, hawa dingin dan mendung tebal mulai menyelimuti mereka, tidak ada kicauan burung ataupun suara kesibukan penduduk, yang ada hanya sepi mencekam tulang. Mendekati Istana Pelangi, nyanyian Putri Abu abu yang menyanyat hati mulai terdengar. “Hati hati Prajurit, jangan sampai kita terlena dengan nyanyian sang Putri dan bertatapan langsung dengannya” peringat Raja. “Kita harus lebih dulu memperlihatkan cermin ini ke Putri Abu abu untuk membebaskan jiwanya yang terkurung di dalam cermin oleh Penyihir jahat” sambung Raja. “Bila kita terlambat, maka kita akan merasakan kesedihan yang mendalam sehingga kita akan membeku dan membatu selamanya”
Tak lama kemudian, mereka melihat sesosok bayangan melayang perlahan keluar dari Istana Pelangi. Hembusan angin dingin mulai menerpa dan kesedihanpun melanda hati mereka. Lalu, munculah dihadapan pasukan Raja sesosok Putri cantik bergaun Abu abu yang beryanyi sambil meneteskan air mata dari bola mata abu abunya. Semua prajurit dan bahkan Raja yang memandangnya seketika merasakan kepedihan mendalam yang menyesakkan dada dan kepala sehingga akhirnya membekukan mereka. Seluruh pasukan penyelamat dan Raja pun kini membatu, kecuali pemuda pengurus kuda kerajaan.
Putri Abu abu memandang keheranan ke arah pemuda itu, lalu melayang menghampirinya. “Wahai Pemuda, kenapa Engkau tidak sedih dan membatu melihatku” bisik Putri. “Wahai Putri yang cantik, saya terlahir sebagai yatim piatu. Sejak kecil saya telah merasakan sepinya hidup seorang diri dalam kerasnya kehidupan. Semua itu mengajarkan saya untuk tetap terus maju dengan melihat sisi baik dari semua keadaan. Seperti saat ini, saya masih tetap melihat sesosok Putri cantik bersuara merdu meskipun dalam keadaan yang berbeda” sambung sang Pemuda
“Maka, cobalah lihat ke dalam cermin ini dan pandanglah diri Putri yang sesungguhnya. Bukan dengan cara tidak baik yang ditanamkan oleh siapapun ke dalam pikiran Putri” Sang pemuda lalu menyodorkan cermin ke hadapan Putri Abu abu. Putri Abu abu kemudian memandangi cermin tersebut, awalnya ia hanya bisa melihat kabut tebal yang menyelimuti, namun perlahan kabut itu kemudian menipis dan Putri Abu abu dapat melihat sesosok Putri cantik dari Negeri Pelangi yang tersenyum ramah kepadanya. Putri Abu abu mengulurkan tangannya ke cermin berusaha untuk meraih Putri Pelangi. Tanpa diduga ternyata cermin itu kemudian pecah dan membebaskan jiwa Putri Pelangi yang terperangkap di dalamnya.
Kutukan Penyihir jahatpun musnah seiring dengan bersatunya kembali dua jiwa yang terpisah itu. Kabut tebal dan salju yang menyelimuti Negeri Pelangi berangsur angsur hilang berganti dengan kehangatan mentari dan indahnya Pelangi. Pasukan Raja dan penduduk Negeri Pelangi yang membeku pun akhirnya terbebas dari kutukan. Bunga bunga mekar kembali dengan indahnya dan kicauan burung kembali terdengar. Putri Abu abu kini kembali menjadi Putri Pelangi. Dia memandang pemuda pengurus kuda istana itu dengan rasa terimakasih “Wahai Pemuda yang baik, Engkau telah membebaskan aku dari kesedihan”. “Tidak putri” jawab sang Pemuda “Putrilah yang berhasil membebaskan diri Putri sendiri. Musuh dari luar mungkin dapat dengan mudah kita taklukkan, tapi musuh terbesar ternyata adalah diri kita sendiri” jelas sang pemuda bijaksana. Dan akhirnya bersatulah kedua kerajaan besar itu dengan damai dan bahagia, sebagaimana penduduknya bersuka cita atas terbebasnya kutukan yang telah menimpa negeri mereka.
Moral Cerita :
Jangan putus asa, kebaikan pasti akan menang
Percaya pada diri sendiri
Saling tolong menolong dalam kebaikan
0 Komentar