gulali(1)Negeri Gula Gula
Penulis dr Vicka Farah Diba
Ilustrasi Aldriana Amir

Alkisah, di sebuah kota hiduplah seorang gadis mungil bernama Gulali. Gulali adalah anak yang sangat lucu dan pintar. Rambutnya ikal coklat, pipinya bulat merah seperti tomat dan badannya gendut karena suka jajan es krim, coklat dan permen. Hampir setiap hari Gulali selalu minta berbagai jajanan manis, dia akan menangis dan ngambek seharian kalau tidak dibelikan jajanan oleh Ayah Bundanya.
Suatu pagi, Gulali sedang bersiap siap berangkat ke sekolah dan seperti biasa sang Bunda mengantarkannya menunggu bus sekolah
“Ingat ya Sayang, jangan jajan di Sekolah dan jangan menerima pemberian dari orang yang tidak dikenal. Bunda sudah membuatkanmu bekal makanan kesukaanmu dari rumah” pesan bunda Gulali sebelum ia berangkat sekolah.
“Iya Bunda, Gulali tidak akan jajan di sekolah” janji Gulali dengan manisnya.

gulali(2)Sesampai di sekolah, Gulali belajar dan bermain dengan teman temannya seperti biasa. Ketika hendak pulang dan menunggu bus, Gulali melewati banyak penjual jajanan di luar gerbang sekolahnya. Gulali pun merasa tergoda melihat penjual jajanan itu.
Tiba tiba Gulali dihampiri seorang Pria yang memakai baju serta topi tinggi bergaris-garis ungu dan kuning.
“Halo anak anak manis” sapa pria itu kepada Gulali dan teman temannya.
“Paman punya banyak hadiah permen dan eskrim enak untuk kalian di dalam tenda itu” Tunjuk Pria itu ke arah tenda berwarna ungu dan kuning yang sedang dikerumuni oleh banyak anak lainnya.
“Permen dan es krim enak seperti ini” Ujar Pria bertopi ungu dan kuning sambil membagikan permen dan es krim kepada Gulali dan teman temannya
“Wahh…enak sekali Paman, Saya mau lagi” Gulali dengan riang menerima permen dan eskrim itu, Ia pun sudah lupa akan janjinya pada Bunda tadi pagi.
“Tenang anak anak, Masih banyak yang bisa kalian dapatkan di dalam tenda. Kalian akan Paman ajak ke Negeri Gula Gula” ajaknya sambil memasuki tenda.
Ternyata benar, di dalam tenda besar berwarna ungu dan kuning itu terdapat sebuah Negeri Gula Gula. Langitnya berwarna merah jambu dengan awan putih dari kapas gulali, gunungnya terbuat dari eskrim coklat dan strawberry. Pohon pohonnya dari permen tongkat berwarna warni. Bahkan tanahnya dari coklat berlapis mint hijau yang bisa dimakan.
Apabila kamu kehausan, kamu bisa minum dari sungai jus buah strawberry atau air terjun oren jus yang mengalir di sisi negeri itu.
Tanpa menunggu aba aba lagi, Gulali kecilpun segera bergabung dengan anak anak lain yang sudah lebih dulu makan permen, coklat dan eskrim di Negeri Gula Gula.

Gulali makan, makan dan makan terus, dia tidak menyadari kalau badan dan kakinya semakin lama semakin membengkak dan membesar. Gulali baru berhenti ketika ia merasakan giginya berdenyut kesakitan.
“Aduh….gigiku sakit” ujar Gulali, ternyata gigi Gulali berubah menjadi kehitaman dan bolong oleh karena terlalu banyak makan yang manis.
Gulali pun menghentikan makannya dan berusaha bangkit untuk pulang. Tapi ternyata… Ufffhh…., Berat sekali badannya. Gulali sama sekali tidak bisa bangkit dan bergerak! Badannya sudah sangat besar sehingga ia tak mampu mengangkat kakinya sendiri.
Gulali mulai panik, karena giginya semakin berdenyut kesakitan sementara badannya yang membesar terasa sangat sulit untuk digerakkan.
“Tolonggg…” jerit Gulali ketakutan meminta tolong, namun tak ada lagi anak anak yang dilihatnya di Negeri Gula Gula itu.
Gulali tinggal seorang diri gulali(3)dengan tubuh yang terus membesar dan gigi berlubang dan terus berdenyut kesakitan. Nampaknya kuman kuman di gigi Gulali juga sedag berpesta pora menikmati makanan kesukaan mereka seperti Gulali yang juga suka dengan makanan manis.
“Bunda tolong…” jerit Gulali meminta tolong pada Bundanya.
Tapi terlambat, badannya semakin membesar dan bahkan hampir memenuhi seluruh Negeri Gula Gula
“Huaaa…Bunda tolooongg” jerit Gulali panik.
“Gulali…Gulali, Ada apa Nak?” Bunda berusaha membangunkan Gulali. Ternyata Gulali sedang bermimpi sehabis ketiduran karena kekenyangan makan eskrim dan permen di rumah.
“Bunda, gigi Gulali sakit” ujar Gulali sambil memegang mulutnya.
Bunda segera memeriksa gigi Gulali “Untunglah gigi Gulali tidak berlubang, tapi selesai makan makanan manis, memang harus sikat gigi Nak. Supaya gigimu tidak rusak dimakan kuman”
“Gulali takut Bunda. Badan Gulali membesar dan tidak bisa digerakkan sedangkan gigi Gulali berubah menjadi hitam dan berdenyut kesakitan terus” isaknya
“Gulali kapok jajan makanan manis lagi” Gulali yang ketakutan lalu memeluk Bundanya.
Bunda tersenyum melihat anaknya “Iya Sayang, sekarang Gulali makan buah saja dan tidak usah banyak jajan lagi

Moral cerita :
Rajin menyikat gigi, terutama setelah makan dan sebelum tidur
Jangan suka jajan sembarangan di luar rumah
Jangan menerima pemberian orang yang tidak dikenal

Baca kumpulan cerita menarik karya dr Vicka Farah Diba lainnya dalam Buku “20 Cerita Asyik Pembangun Karakter Anak Muslim” Penerbit Al Kautsar