picky-eaterMengatasi Kesulitan Makan Anak
dr Meriani Sari Msc SpA, IBCLC
(Almamater Pediatrik GAMA, RS Puri Mandiri Kedoya & RSIA Ibnu Sina Jakarta)

Dear Ayah Bunda 
Pastinyah Ayah Bunda pernah atau sering kali mengalami saat dimana anak kita tidak mau makan. Hal ini tentu membuat kita khawatir atau emosi dan bahkan memaksa anak untuk makan dengan alasan takut anak kurus ataupun sakit. Namun sebenarnya hal tersebut bukanlah cara yang baik. Memaksa anak makan, justru akan membuat anak semakin sulit dan bahkan tidak mau makan. Hal ini terjadi ketika anak tidak mau makan maka orang tua (pemberi makan) akan semakin ‘panik’ dan semakin memaksakan untuk memasukkan makanan ke mulut anak dan anak akan semakin menutup mulutnya. Begitu terus kejadiannya hingga akhirnya anak benar benar tidak mau makan.

Kesulitan makan biasanya berkaitan dengan :

  • Penyakit ‘organik’
  • Mispersepsi orang tua
  • Anak yang tidak mau diam (anak lebih tertarik untuk bermain dan berinteraksi dengan orang lain dari pada pada makanannya)
  • Anak yang terlantar
  • Sangat memilih makanan (highly selective intake)
  • Kolik (rasa sakit) yang mempengaruhi pemberian makanan
  • Takut makan (mungkin karena kejadian sebelumnya seperti : tersedak, makanan terlalu panas dll)

Mispersepsi orang tua mengenai kesulitan makan pada anak :

  • Orang tua meyakini bahwa nafsu makan anaknya sangatlah kurang, padahal kenyataannya adalah porsi makanan yang masuk dan dimakan anak sudah sesuai dengan ukuran dan kebutuhan nutrisi si anak.
  • Anak kelihatannya kecil dibandingkan anak sebayanya padahal pada kenyataannya pertumbuhan anak sesuai dengan potensi pertumbuhan rata rata sesuai dengan mid-parental height.
  • Rasa khawatir orang tua yang berlebih akan mempengaruhi proses pemberian makan pada anak yang sering kali berpengaruh pada pola makan anak.

Aturan pemberian makan pada anak :

1. Pengaturan Waktu makan 
Waktu makan yang teratur/sesuai jadwal, snack hanya diberikan pada waktu tertentu yang sudah terjadwal (jangan diberikan 3-4 jam sebelum makan)
Waktu pemberian makan tidak lebih dari 30 menit ( meskipun setelah >30 menit makanan belum habis, proses makan pada waktu itu harus diselesaikan)
Jangan memberikan makanan/miuman apapun di sela sela proses pemberian makan kecuali air putih

2. Lingkungan 
Lingkungan makan harus netral (jangan memaksa anak makan)
Beri alas pada kursi untuk alas remah makanan
Tidak diperkenankan makan sambil bermain ataupun menonton TV (waktu makan adalah waktu makan, anak harus fokus pada proses makan)
Jangan memberikan makanan sebagai hadiah ataupun imbalan (misal, jika anak mau makan diberi kue, mainan, jalan dsb…dsb..)

3. Cara pemberian makan Anak 
Porsi yang diberikan adalah dalam jumlah kecil (jika anak masih mau/lapar dapat ditambahkan kemudian)
Beri makanan padat dulu, setelah itu baru yang cair
Dorong anak untuk makan sendiri sesering mungkin (tidak masalah jika anak hanya mengacak acak makanan ataupun anak jadi belepotan)
Makanan dipindahkan/dibuang setelah 10-15 menit, jika anak hanya bermain tanpa makan sama sekali (jangan khawatir karena anak belum makan karena hal ini juga mengenalkan anak pada rasa lapar sehingga memiliki keinginan untuk makan pada waktu makan berikutnya, jangan beri anak makanan lain sebagai pengganti makanan seperti snack, permen, jus, susu, karena akan membuat kadar glukosa dalam darah selalu tinggi sehingga anak tidak memiliki rasa lapar)
Proses pemberian makan dihentikan jika anak melempar makanan dengan rasa marah/mengamuk
Menyeka/mengelap mulut anak ataupun membersihkan remah remah makanan dilakukan hanya ketika proses pemberian makan selesai (karena dengan terlalu sering membersihkan akan menghilangkan refleks sensorineural anak pada makanan)

Simpulan Pemberian Makan Anak :

  • Beri makan anak secara teratur selang 3-4 jam jangan memberikan snack atau jus atau susu diantaranya (dalam selang waktu 3-4 jam tersebut)
  • Berikan porsi makan yang kecil
  • Letakkan anak dikursinya sendiri sampai orang tua selesai makan (biasakan untuk makan bersama keluarga, karena anak akan lebih tertarik untuk makan jika makan bersama keluarganya, dan lebih tertarik dengan makanan yg di makan orang dewasa)
  • Proses pemberian makan tidak boleh lebih dari 20-30 menit
  • Jangan berikan lebih dari 3 jenis makanan pada satu saat makan
  • Puji anak jika dia bisa makan sendiri, namun jangan terlalu memaksakan jumlah makanana yang masuk (orang tua sebaiknya tidak mengkritik anak mengenai berapa banyak makanan yang di makan anak)
  • Selama proses makan tidak boleh ada mainan ataupun TV yang dapat mengalihkan perhatian anak
  • Anak harus kembali difokuskan jika mereka terganggu perhatiannya pada percakan pada waktu makan (pada anak toddler)
  • Jika anak bangkit dari tempat duduknya, membuang makanan dengan rasa marah/perilaku yang kurang baik beri dia satu peringatan
  • Jika dia tidak mau berhenti juga beri dia ‘time out’ (pada anak yang lebih besar, pada anak yg kecil hentikan proses makan)
  • Satu lagi yang bikin bunda suka emosi yaitu memperkenalkan makanan baru pada anak, di bawah ini ada cara yang mungkin bisa diterapkan ketika ingin mengenalkan makanan pada anak.

Cara mengenalkan jenis makanan baru pada anak 

  • Hidangkan dalam jumlah yang kecil, satu jenis makanan saja yang diperkenalkan dalam satu waktu
  • Perkenalkan makanan pada anak secara berulang (10-15 kali), pertama kali bisa ditaruh di piring orang tua (anak lebih tertarik pada makanan yg di makan orang tuanya)
  • Letakkan makanan pada jangkauan anak tanpa perlu menawarkan makanan tersebut pada anak. (Anak Balita cenderung untuk mencoba makanan baru jika mereka yg menginginkannya, mereka secara otomatis mengatakan tidak jika di minta untuk memakan sesuatu.
  • Orang tua harus terlebih dahulu memperlihatkan rasa senang memakan makanan yang akan diperkenalkan tanpa menawarkan makanan tersebut sampai anak memperlihatkan rasa tertariknya pada makanan itu
  • Jika makanan itu menyebabkan tersedak ataupun muntah, hentikan pemberian makanan tersebut dan hidangkan makanan yang lebih disukai anak
  • Campur sedikit makanan yang akan diperkenalkan dengan makanan yg sudah sering dimakan anak, kemudian sedikit sedikit tambahkan porsinya
  • Orang tua harus tetap netral dan relaks mengenai asupan makan anak.

Oke Ayah Bunda, di atas adalah ringkasan dari simposium kesulitan makan pada anak yang udah aku usahain seringkas mungkin (padahal slide-nya panjang), mudah2an bisa berguna ya (dr Meriani Sari Msc SpA)