Masalah Kulit pada Anak
Penting untuk diketahui oleh orang tua bahwa meskipun struktur kulit pada bayi sama dengan dewasa, tingkat maturitas fungsinya tidak sama. Kulit bayi, terutama yang baru lahir, sangat halus, lembut dan belum diproteksi secara maksimal oleh sistem imunitas tubuh. Berikut akan kami paparkan topik-topik penting dalam perawatan kulit si kecil.
Masalah kulit pada anak terbanyak disebabkan oleh faktor higiene (kebersihan), infeksi dan reaksi hipersensitivitas (alergi)
Alergi adalah reaksi “hipersensitifitas” yang dicetuskan melalui reaksi imunologi; Reaksi hipersensitifitas sendiri, merupakan reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh terhadap zat dari luar yang masuk ke dalam tubuhnya. Penyakit alergi merupakan salah satu penyakit yang dapat diturunkan. Reaksi alergi pada bayi tidak langsung muncul, tapi setelah tubuhnya beberapa kali ‘mengenali’ zat-zat tertentu yang kemudian dianggap sebagai ‘musuh’ tersebut.
Alergi sebagai penyebab kelainan kulit pada bayi dan anak dicurigai bila :
- Terdapat riwayat atopi(alergi) pada anak atau orangtua dan keluarganya
- Kelainan kulit sering berulang dan kronik
- Lokasi kelainan kulit terutama di daerah muka dan ekstensor (lipat siku, lipat lutut)
Tidak perlu pemeriksaan khusus pada alergi. Tes alergi hanya dilakukan bila anak pernah mengalami reaksi alergi yang berat dan pencetusnya tidak terlalu jelas.
Selama tidak terbukti alergi terhadap suatu jenis makanan, makanan yang dipantang adalah makanan yang tidak sehat. Misalnya, makanan instan, makanan cepat saji, makanan dengan pengawet dan berbagai zat kimia (misalnya perisa dan pewarna buatan), permen, minuman bersoda, jus dalam kemasan, dan lain-lain. Berikan makanan sehat sesuai piramida makanan sehingga tumbuh kembangnya bisa optimal karen anak butuh nutrisi sehat seimbang untuk tumbuh kembang, apalagi 2 tahun pertama usia anak merupakan masa-masa emas dalam kehidupannya.
Berbagai gangguan kulit, ok alergi, infeksi maupun masalah higiene (kebersihan) adalah :
Dermatitis atopik. Ditandai dengan kulit yang merah, kering dan gatal karena proses peradangan kronik oleh reaksi hipersensitifitas. Gejala ini sering mengenai pipi dan paling banyak diderita bayi sebelum usia lima tahun. Penanganan dilakukan dengan menghindari faktor pencetus, pemberian ASI serta perawatan dan kebersihan kulit
Urtikaria (biduran, kaligata). Merupakan suatu kelainan alergi pada kulit yang berbentuk bentol berwarna merah disertai rasa gatal. Urtikaria dapat tersebar pada berbagai tempat di kulit. Pada penderita alergi, urtikaria akut dapat terjadi akibat reaksi alergi terhadap obat, bahan alergen seperti makanan, debu, tungau debu rumah, atau gigitan serangga. Juga dapat disebabkan oleh suhu yang dingin, panas, tekanan, goresan dan lain-lain. Pengobatan pada urtikaria umumnya sama dengan penyakit alergi lainnya yaitu menghindari faktor penyebab.
Dermatitis Seboroik. Ditandai dengan kulit yang bersisik, merah serta berminyak terutama di bagian kepala, muka, telinga, dada dan daerah lipatan. Umumnya tidak gatal dan bayi tidak merasa terganggu. Banyak dialami bayi berusia 4-6 minggu. Penyebabnya tidak diketahui dan menghilang dengan sendirinya. Penggunaan sampo secara rutin dapat mempercepat proses penyembuhan. Bila kerak cukup tebal dapat digunakan shampo yang mengandung bahan anti-ketombe.
Ruam Popok atau Diaper rash adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh karena paparan kencing dan kotoran bayi berkepanjangan ditambah dengan tekanan dan gesekan popok/diaper. Untuk mencegah ruam popok, gantilah popok segera setelah si bayi buang air besar, bersihkan kulit dan lipatan dengan seksama menggunakan air dan sabun lalu oleskan salap/emolien sebelum memakai popok.
Miliaria atau biang keringat banyak muncul pada dahi, dada dan punggung oleh karena tersumbatnya kelenjar keringat. Cara mengatasinya adalah menjaga kebersihan kulit bayi, perhatikan aliran udara di sekitar lingkungan bayi, pakaikan baju yang tipis dan dapat menyerap keringat, segera ganti baju bayi bila basah.
Infeksi Bakteri. Contoh gangguan kulit karena infeksi bakteri, di antaranya adalah bisul dan koreng. Penyebabnya antara lain bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus B hemolyticus. Untuk mengobati dan mencegahnya, jaga kebersihan kulit dengan mandi dan sabun, serta penggunaan salap antibiotik.
Masalah kulit yang berhubungan dengan alergi pada anak yaitu dermatitis atopi dan urtikaria
Pencegahan masalah kulit dapat dilakukan dengan cara :
Menjaga kebersihan kulit seperti memandikan anak, membersihkan rambut, rajin mengganti popok, memilih bahan pakaian yang lembut, serta menjaga udara kamar agar tetap sejuk dan nyaman.
Pemilihan produk perawatan kulit untuk anak sebaiknya yang terbuat dari bahan bahan alami, sesuai dengan pH netral kulit (5,5) dengan kandungan parfum dan pewarna seminimal mungkin untuk menghindari faktor risiko alergi dan iritasi kulit
0 Komentar